HAI-Online.com -Asian Games 2018 menarik perhatian banyak orang untuk turut serta jadi bagian di dalamnya. Salah satunya Rena Rizkia Saptiani, mahasiswa semester 7 dari Universitas Mataram, Lombok. Di Asian Games 2018 ini dia mesti tetap profesional meskipun cemas dengar kabar gempa yang melanda di daerah asalnya itu.
Rena cerita kepadaHAI,alasan dia sendiri daftarvolunteerAsian Games 2018 lantaran ingin berbuat sesuatu buat negara.
"Ya mungkin dengan ini aku bisa membantu negara. Karena selama ini aku terlalu banyak menikmati pemberian negara, baik itu beasiswa dan hal lainnya. Ini saatnya buat aku berbakti pada negara," katanya
Niatnya itu pun didukung penuh oleh keluarga, terutama orang tuanya.
Rela nginep di bandara
Selama jadivolunteerdi divisi Transportation Airport, Rena mesti ngekos bareng teman-temannya. Hal itu lantaran penginapan yang disediakan INASGOC jauh dari tempatnya bertugas. Namun, jauh sebelum itu, Rena harus berjuang lebih besar sebelum diterima jadivolunteer.
"Waktu yang dari tes dantrainingaku nginep di bandara," kata Rena.
Selain mesti tidur di bandara, Rena juga harus merogoh kocek lebih dalam untuk tiket pesawat. Itu terjadi karena jadwal yang suka mendadak dari pihak terkait.
"Sebenarnya diwebsitesudah dibilang bulan-bulannya, tapi tanggalnya nggak jelas. Dan kita di-emailkadang H-1, jadi suka mendadak," ucapnya.
Tetap tersenyum dan profesional
Nggak sampai di situ aja cerita Rena soal pengalamannya jadivolunteer.Menurutnya Asian Games 2018 memberinya rasa senang yang nggak bisa digambarkan dengan kata-kata dan ingin mengucapkan terima kasih buat teman-temanvolunteerdan tim transportasi, khususnya di airport. Ia main banyak teman dari berbagai daerah dengan kelebihannya masing-masing. Banyak hal positif yang ia dapat. Nggak lupa punya kesempatan bertemu dengan atlet kelas dunia.