Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Review Film Searching: Kebenaran Teknologi yang Bikin Emosi Deh!

HAI Internship - Kamis, 30 Agustus 2018 | 18:03
Poster film Searching
Sony

Poster film Searching

Film dimulai dengan potongan-potongan gambar dan video tentang kehidupan awal keluarga David dan istrinya, Pamela saat mereka membesarkan Margot. Mirip sama adegan di film Up gitu, tanpa banyak dialog tapi berhasil bikin penonton jadi bagian dari keluarga Kim.

Ada intimasi yang sukses dibangun sejak awal film. Gimana keadaan keluarga Kim, Margot yang tumbuh besar dan kesukaan doi terhadap piano, sampai akhirnya Pamela menderita kanker dan meninggal. Searching berhasil banget ngelemparin salah satu aspek kunci dalam konflik yang bakal terjadi dalam film nantinya dengan smooth.

Apalagi karena intimasi ini, emosi penonton bisa masuk banget ke dalam film. Kita jadi mudah berempati sama David dan Margot.

Kita bisa ngerasain apa yang mereka rasain dan alamin. Sesuatu yang susah banget kita dapetin saat nonton Unfriended karena kurangnya emosi dan empati yang kebangun antar penonton dan karakter.

Setelah intro film, Chaganty lalu mencoba melemparkan beberapa aspek yang jadi sumber konflik. Dan yang menariknya, aspek-aspek tersebut udah super familiar pastinya sama kehidupan kita.

Selain bagaimana teknologi saat ini malah jadi pembatas hubungan antar manusia secara intim, tapi ada isu parenting yang sering banget dilakukan sama kita.

Intinya sih satu, bagaimana bahwa komunikasi itu adalah aspek yang super penting dalam sebuah hubungan. Dan nggak cuma asal komunikasi basa basi aja, tapi rasa ingin tahu dan keterlibatan dalam kehidupan orang terdekat juga jadi suatu hal yang penting. Dan parahnya, karena teknologi, malah sering nggak kesampaian.

Paradox teknologi

Isu yang kekinian dan dekat sama kehidupan ini yang menurut HAI jadi kunci kesuksesan Searching. Chaganty dengan cerdas mengemas isu-isu tersebut lewat petualangan di layar komputer. Kita bakal dibawa sejak awal David curiga bahwa anaknya kenapa-kenapa.

John Cho hampir sepanjang film ditampilkan dengan shot medium sampai close up. Itu bikin ekspresi kepanikan yang ada di muka doi bisa kelihatan jelas, dan karena penampilan Cho yang juga luar biasa keren, penonton bisa ikut merasakan kepanikan itu.

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x