HAI-Online.com - Pasca gempa di Lombok yang terjadi pada pukul 04.00 kemarin, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi mengeluarkan instruksi untuk meliburkan semua sekolah yang ada di Lombok Utara, Mataram, Lombok Timur, Lombok Barat, dan Lombok Tengah.
Hal itu dilakukan untuk mengecek keamanan bangunan sekolah pasca gempa.
Menurut informasi sih, emang banyak banget bangunan yang mengalami kerusakan. Termasuk beberapa bangunan sekolah.
BACA JUGA: Biar Gercep, 7 Film Bencana Ini Tunjukin Cara Jitu Penyelamatan Diri!
Nah, untuk tahu lebih detil pengalaman teman-teman kita yang ada di Lombok sana, HAI udah nanya-nanya sama dua siswa SMA di Lombok soal pengalaman mereka saat mengalami bencana gempa.
Alfiyan, seorang siswa kelas 11 SMAN 1 Selong mengaku kalau saat gempa kemarin terjadi, dirinya sedang menikmati sunrise di pantai Labuhan Haji.
Saat itu ia sedang asik menanti sinar mentari bersama teman-temannya, tiba-tiba terasa guncangan yang sangat keras.
"Gempanya lumayan besar, dan yang dilakukan semua orang terdiam saling tengok satu sama lain dan ada salah satu orang yang teriak gempa, dan seketika semua orang habis ribut dan berpencar karena panik. Kalau saya setelah gempa selesai, kembali ke tempat duduk dan lanjutin ngopinya, hehehe."
Berbeda dengan Alfiyan yang cukup santai dalam menghadapi gempa kemarin, Luthfi yang adalah siswa kelas 12 SMAN 2 Selong mengaku, kalau dirinya cukup cepat tanggap. Lutfi saat itu sedang berada di rumah.
"Saya lagi ngumpul sama keluarga. Saya waktu itu langsung keluar, kebetulan di rumah ada kakek saya yang saya bawa keluar dulu dan kebetulan waktu itu mati lampu," jelas Lutfi.
BACA JUGA: Lombok Litera[k]si: Komunitas Literasi Anak Muda Yang Kini Jadi Satgas Gempa di Lombok
Kedua cowok ini mengaku bahwa getaran yang dirasakan pada gempa kemarin jauh lebih keras dibandingkan gempa pendahulunya.