HAI-Online.com - Salah satu band yang ditunggu-tunggu penampilannya di Hammersonic 2018 adalah H2O. Gerombolan hardcore punk lawas dari New York ini berhasil mengguncang Hammersonic 2018 Minggu malam (22/7) lalu.
Toby Morse, sang vokalis, dengan baju berwarna kuning serta personel lainnya mulai memasuki Empire Stage sekitar pukul 18.30 dengan diiringi teriakan “H2O! H2O! H2O!” oleh kerumunan penonton.
Lagu-lagu pembuka mulai dikumandangkan. Penonton mulai ugal-ugalan. Sulit untuk tetap diam ketika melodi mereka begitu kencang. Terbukti, sepanjang acara penonton terus menggila di setiap lagu. Cirle Pit, moshing, dan crowd surfing terus menerus dilakukan.
Para personel H2O pun bermain dengan sangat energik. Sesekali Toby turun dari panggung menghampiri kerumunan penonton untuk bernyanyi bersama dengan jarak yang lebih intim.
Malam itu H2O membawakan lagu-lagu andalan mereka seperti “Nothing to Prove”, “Sunday”, “1995”, “Fairwheather Friend”, dan tak lupa “What Happened” sebagai lagu penutup.
CEK JUGA NIH: Galeri Foto dari Momen-Momen Seru dalam Gelaran Hammersonic 2018
Sebelum menuju belakang panggung, H2O berpamitan kepada penonton dan mengucapkan terimakasih kepada Indonesia atas kesempatan ini. Dirasa belum puas, penonton meminta encore dengan berteriak “We want more!” beberapa kali.
Sayang, karena waktu yang nggak cukup H2O tetap menuju belakang panggung. Setelah H2O, masih ada Dead Kennedys, Ihsahn, Deadsquad, serta In Flames menanti untuk disaksikan.
Bukan cuma H2O, yang unik dari Hammersonic 2018. Hal seru lainnya juga hadir sejak siang hari. Nggak hanya metal saja, aliran-aliran punk pun mendapat tempat sendiri pada gelaran Hammersonic 2018 ini.
Sebut saja Marjinal, band punk yang sudah nggak asing lagi namanya ini, menjadi pemberi warna baru di Hammersonic 2018. Marjinal membuka penampilannya di siang hari sekitar pukul dua waktu setempat.
“Oi, oi, oi”, sapa Mike, sang vokalis kepada para penonton yang hadir. Nggak pake lama, Marjinal langsung membuka penampilan mereka dengan lagu andalan mereka, yaitu “Negeri Ngeri”.