Review Mamma Mia! Here We Go Again: Film Musikal Yang Bikin Hepi Sekaligus Emosional

HAI-ONLINE.COM – Beberapa tahun belakangan film musikal cukup sering muncul di jagat perfilman dunia. Beberapa di antaranya bahkan mendapatkan tempat yang cukup istimewa di hati para penikmat film. Sebut aja La La Land yang panen prestasi di Oscar, dan The Greatest Showman yang soundtrack-nya jadi playlist asik di banyak radio.

Melihat antusiasme para penonton terhadap film musikal yang cukup baik, mungkin itu yang jadi alasan Legendary Pictures dan Universal untuk memproduksi sekuel dari film musikal keluaran tahun 2008, Mamma Mia!. Film ini sendiri memulai ceritanya sekitar 5 tahun setelah kejadian di film pertama.

Menyebut film ini sebagai sekuel mungkin kurang pas ya, Sob. Karena film ini menceritakan pengalaman Sophie (Amanda Seyfried) di masa sekarang yang sedang membangun ulang hotel milik ibunya, dan juga petualangan Donna (Lily James) saat masih muda pasca lulus kuliah. Alur maju mundur yang diusung bikin film ini kerasa seperti gabungan antara sekuel dan prekuel.

Film ini sendiri menceritakan tentang Sophie yang sedang berusaha untuk mewujudkan visi ibunya, Donna yang sudah meninggal setahun yang lalu, dalam wujud sebuah hotel di pulau Kalokairi di Yunani.

Saat sedang membangun hotel tersebut, sejarah seakan terjadi kembali ketika pengalaman Sophie berkait dengan pengalaman ibunya 30 tahun lalu ketika beliau baru saja lulus kuliah dan melalui perjalanan pencarian jati diri hingga sampai di pulau Kalokairi.

Film ini menyajikan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan yang muncul setelah menonton film Mamma Mia! yang pertama. Misalnya, bagaimana cerita rincinya sampai Sophie dan Donna sulit menentukan siapa ayah dari Sophie. Kenapa Donna berakhir menikah dengan Sam dan bukannya dengan Bill atau Harry. Intinya apa yang terjadi hingga Donna bisa sampai ke sebuah pulau terpencil di Yunani.

Ngomongin film “sekuel”, nggak lengkap tanpa ngebandingin sama film pendahulunya. Untungnya kedua film Mamma Mia! menurut Hai sih punya level yang nggak jauh beda. Beberapa perubahan yang kerasa ada yang positif dan negatif. Misalnya karena kursi penyutradaraan yang berpindah ke tangan Ol Parker (Imagine Me & You) membuat perubahan yang cukup signifikan dalam segi sinematografi.

Film ini punya sinematografi yang lebih dinamis dan elegan. Membuatnya memungkinkan untuk koreografi yang lebih ramai untuk bisa masuk ke dalam film.

Peran Meryl Streep yang cuma muncul beberapa menit dalam film juga punya pengaruh yang cukup signifikan. Jujur aja, salah satu elemen yang bikin film pertamanya sangat berhasil tentu aja adanya Meryl Streep.

Meryl Streep punya aura luar biasa yang bisa bikin film jadi kerasa lebih mengikat. Peran yang ia lakoni seringkali berhasil jadi ikon yang keren banget. Hal ini yang terasa hilang. Untungnya emosi dan keterikatan dengan cerita masih cukup bagus dibangun para pemerannya. Terutama Amanda Seyfried dan Lily James yang aktingnya bagus banget. Tapi tuturan emosi yang ada kerasa kurang halus jika dibandingkan sama pendahulunya.