Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mungkinkah Tendangan Bebas Legendaris Roberto Carlos Terjadi Lagi?

- Kamis, 21 Juni 2018 | 13:30
Mungkinkah Tendangan Bebas Legendaris Roberto Carlos Terjadi Lagi?

HAI-ONLINE.COM - Salah satu tendangan bebas yang masih jadi buah bibir dalam dunia sepak bola adalah tendangan Roberto Carlos saat Piala Konfederasi tahun 1997 di Lyon, Perancis. Pertandingan tersebut dibuat oleh Perancis yang akan jadi tuan rumah Piala Dunia pada tahun berikutnya, 1998. Artinya, pertandingan tersebut sebagai pertandingan pemanasan Piala Dunia 1998. Saat itu, tendangan keras Roberto Carlos membuat bola melengkung secara ekstrem melewati pemain belakang Perancis dan kiper Fabian Barthez. Gol ini kemudian dikenal sebagai gol yang mustahil. Bagaimana nggak, Carlos berdiri 35 meter dari gawang dan menendang bola ke arah kanan sehingga kiper, Fabien Barthez, bahkan nggak bergerak untuk memblokirnya. Namun, anehnya, di udara, bola tiba-tiba dan secara dramatis turun ke bawah dan ke kiri dan mendarat tepat di dalam gawang. Carlos berhasil mencetak poin yang mengakhiri pertandingan tersebut dengan seri. Ini kemudian memunculkan pertanyaan, apakah tendangan "mukjizat" Carlos tersebut bisa dilakukan kembali oleh pemain bola lainnya?

Kekuatan Tendangan

Tim fisikawan dari Perancis memastikan bahwa tendangan ajaib tersebut dapat dilakukan kembali, asalkan kekuatan tendangannya sama dengan Carlos dan putarannya tepat. Selain itu, tendangan dilakukan dari jarak yang jauh dari gawang.

Cek: Kisah di Balik Jersey Piala Dunia 2018 Timnas Nigeria yang FashionableDilansir dari BBC News, Kamis (2/9/2010), para ahli mengungkapkan, tendangan keras Carlos tersebut membuat bola berputar dan melaju sangat kuat dan menciptakan pola luncuran bola yang unik."Dalam penelitian kami, jalur laju bola saat berputar membentuk pola spiral," kata Christophe Clanet, peneliti utama dari Ecole Polytechnique di Paris. Para peneliti dari École Polytechnique di Palaiseau, dan École Supérieure de Physique et de Chimie Industrielles di Perancis, memperluas eksperimen mereka dengan menggunakan katapel genggam untuk menembakkan bola plastik kecil ke dalam tangki air. Lalu, peneliti mengamati laju proyektil bola plastik tersebut dan merekamnya dengan kamera berkecapatan tinggi serta komputer yang canggih. Hasilnya, tim menemukan bola-bola kecil itu berperilaku mengejutkan seperti tendangan Carlos. Dikutip dari Sciencemag, Kamis (2/9/2010), laju bola melalui air awalnya lurus, namun dalam beberapa milidetik bola melesat keluar jalur.

Efek Magnus

Menurut para peneliti, efek bola seperti itu disebut efek Magnus. Artinya, ketika ketapel menembakkan bola ke depan ternyata juga membuat bola berputar pada sumbu tegak lurus terhadap arah geraknya. Saat bola melaju melalui benda cair, permukaannya yang berputar menyeret cairan dengannya, mempercepat aliran cairan melewati satu sisi bola dan memperlambatnya di sisi lain bola.

Saat tekanan fluida menurun, kecepatannya pun meningkat. Perbedaan kecepatan itu menciptakan dorongan ke arah sisi cairan yang bergerak lebih cepat dan membuat bola bergerak dengan lengkungan lembut. Efek Magnus ini juga dapat diamati dalam lengkungan bola dalam permainan baseball.Pengaruh air terhadap bola plastik mirip dengan efek turbulensi udara dan gravitasi di atas lapangan sepak bola. Laju bola akan melambat namun tanpa mengurangi putaran atau efek Magnus. Menurut peneliti, hal ini yang membuat pola luncuran bola berbentuk spiral. Berdasarkan eksperimen dengan tangki air, para peneliti menciptakan persamaan untuk menggambarkan secara tepat pola luncuran benda bulat yang tertembak ke dalam air. "Di atas lapangan, sebenarnya kita akan melihat sesuatu yang dekat dengan lintasan spiral ideal ini, dan gravitasi mempengaruhi polanya," kata Dr Clanet. "Tetapi kalo kita menendang dengan dengan cukup keras sama seperti Carlos, kita akan dapat meminimalkan efek gravitasi," tambahnya.

Jarak Jauh

Selain itu, faktor penting dari tendangan bebas Carlos tersebut adalah jarak yang harus ditempuh bola untuk mengalahkan Fabian Barthez. “Kalo jaraknya terlalu dekat, Anda hanya akan melihat bagian pertama dari lintasan kurva," katanya "Tetapi kalo jaraknya jauh, seperti dengan tendangan Carlos, Anda akan melihat lintasan kurva secara utuh," katanya. Penelitian ini telah terbit dalam New Journal of Physics.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tendangan Bebas Ajaib Roberto Carlos Bisa Dilakukan Lagi, Asalkan...".

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x