HAI-ONLINE.COM - Selamat Hari Pendidikan Nasional! Siapa aja nih yang hari ini ikutan Upacara di sekolah? Eits, jangan cuma memeringati Hardiknas ya, ketahui juga tokoh-tokoh yang berkontribusi besar terhadap pendidikan di Indonesia! Siapa aja mereka?
1 - Ki Hajar Dewantara
"Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Di depan kita memberi contoh, di tengah membangun prakasa dan bekerjasama, di belakang memberi daya-semangat dan dorongan".
Suwardi Suryaningrat alias Ki Hajar Dewantara adalah pelopor pendidikan karakter di sekolah, jauh sebelum Kurikulum 2013 memasukkan agenda sama. Nggak, bahkan lebih jauh dari itu sih, yaitu sebelum Ibu Pertiwi meraih kemerdekaannya. Kutipan Bapak Pendidikan Nasional di atas adalah salah satu "mata pelajaran" pembentukan karakter di Perguruan Taman Siswa, sekolah kaum jelata yang didirikannya pada 3 Juli 1922.
Sebagai tokoh pergerakan kemerdekaan, dia sadar betul bahwa saat itu, "calon" Negara Indonesia memerlukan sebuah sistem pendidikan yang bisa memerdekakan. Pendidikan harus menjadi gerbang membangun kesadaran anak bangsa tentang keadilan dan kemakmuran yang bebas dari penjajahan.
Dalam buku Ki Hadjar dan Taman siswa, dalam Sejarah Indonesia Modern, Abdurrachman Surjomihardjo juga menyebutkan karakter lain yang ditanamkan Ki Hajar saat itu. Lima di antaranya adalah kepercayaan pada kekuatan diri, cinta kebenaran dan kemerdekaan, solidaritas, kesadaran akan kesamaan derajat, serta kepemimpinan.
Pria yang pernah hidup dalam pengasingan ini sadar, pendidikan karakter merupakan faktor penting dalam sebuah perubahan. Setumpuk ilmu nggak akan membawa faedah apapun tanpa nilai-nilai rohani yang baik.
2 - HOS Cokroaminoto
Sejak mata pelajaran sejarah masuk dalam agenda sekolah, kita mulai berkenalan dengan tokoh-tokoh besar Indonesia, termasuk "Soekarno Sang Proklamator". Namun, agaknya belum setiap orang tahu bahwa Soekarno pernah berguru kepada HOS Cokroaminoto, pendiri Sarekat Islam.Ssstt.. Mau tau gimana caranya seorang HOS Cokroaminoto bisa mencetak pemimpin besar sekaliber Soekarno?
Sejak usia 15 tahun, Soekarno sudah dijejali tumpukan bacaan "berat" oleh Cokroaminoto. Dia diekspose dengan beragam jenis pemikiran tokoh-tokoh dunia. Dari sinilah, Soekarno muda belajar bahwa ilmu itu nggak berbatas.