HAI-ONLINE.COM - Jangan anggap koleksi kaset itu kastanya lebih rendah dari koleksi vinyl. Jadi kolektor kaset pun punya banyak kelebihan tersendiri.
Nggak percaya? Kenalin nih, namanya Muhammad Fajrintio, yang akrab dipanggil Ajis. Beberapa hari yang lalu, Ajis bercerita-cerita tentang pengalaman sekaligus perjuangannya ngoleksi kaset-kaset lokal yang saat ini udah hampir satu ruangan banyaknya.
“Pertama kali beli album itu pas SD, inget banget beli Sheila On 7, Blink 182, sama The Moffats” Kata Ajis membuka cerita. “Jadi, waktu SD kan kakak punya Walkman, jadi beli kasetnya sendiri. Playernya minjem sama kakak” Lanjutnya.
Selain tiga kaset itu, Ajis awalnya nggak punya kaset lagi. Sampai akhirnya ia memasuki SMA dan kembali berburu kaset-kaset yang ia idam-idamkan. Ajis mengaku, hasratnya untuk menjadi kolektor kaset semakin menjadi-jadi setelah ia keluar dari SMA, lebih tepatnya pada 2010 silam.
“Mulai dari SMA kelas 1 gue udah mulai tuh ngoleksi, tapi nggak banyak. Waktu itu berburunya tuh di TamPur (Taman Puring, RED) sama di Blok M. Nah, menjadi-jadi banget pas lulus SMA, pas masuk kuliah lebih tepatnya,” aku Ajis.
Saking besarnya hasrat untuk mengoleksi kaset incerannya, tempat yang sempit sampai jadi tempat curhat sellernya pun ia ladenin untuk dapat harga yang murah.
“Waktu itu mau ngelirik kaset Transs sama Reel Tape, sepaket gitu. Itu di daerah Jakarta Timur tokonya. Gue sampai ngobrol, terus nggak sekali dua kali balik. Sampai nongkrong terus lah di sana, nemenin dia curhat. Bahkan pernah pas bulan puasa, buka puasa bareng di rumahnya. Dan Alhamdulillah, dapet dengan harga yang murah dan kondisi yang oke,” cerita Ajis yang saat ini sudah punya kurang lebih 2000 kaset.
“Yang buat gue bertekad itu, karena gue puas ketika punya bentuk real-nya, terus bisa liat cover-nya, terus dibolak-balik, dipandang, dipegang dan tentunya dinikmati” jawab Ajis ketika ditanya apa yang buat dia bertekad untuk mengoleksi rilisan fisik.
Anyway, punya koleksi di rumah yang jumlahnya mencapai ribuan tentunya bikin orang-orang rumah jadi heran dan terkadang risih. Nggak terkecuali Ajis yang kerap kali disuruh menjual koleksinya.
Cek: Sejarah Record Store Day dan Pengaruhnya Terhadap Musisi Indonesia
“Iya, disuruh jualin sama bokap. Katanya ngapain sih ngoleksi begituan,” sebut Ajis. “Gue bilangnya investasi, sampai akhirnya bokap gue bosen ngebilangin untuk jual, hahaha,” lanjutnya.
Meski gitu, Ajis kekeuh. Bahkan terkadang ia masih suka bawa Walkman untuk jalan-jalan.
“Di rumah gue nggak ada internet soalnya, jadi dengerin lagu dari kaset mau nggak mau. Kalau pakai Walkman nggak terlalu sering, sih, paling kalau lagi hunting-hunting kaset. baru deh dibawa,” ucapnya.
“Ya mau sih, gue mau buka cafe cassette di Jepang. Mau nyebarin musik Indonesia lebih luas aja. Jadi nanti konsepnya cafe dengan musik full Indonesia. Tapi, kalo ada duitnya hahaha,” jawabnya.
Selain investasi, terkadang Ajis juga kepikiran untuk jual-jual kasetnya ketika isi dompetnya hanya struk belanja aja. Ajis juga bercerita betapa pentingnya Record Store Day untuk para kolektor seperti diri nya atau orang-orang yang suka musik.
“Record Store Day tuh penting banget, soalnya di sana banyak tuh yang keluar rilisan-rilisan ajaib dan funky. Pasti jadi momen hunting rilisan yang seru,” katanya.
Hal unik lainnya, Ajis ini seorang DJ Kaset. Pasti kaget kan, kalau selama ini ternyata ada yang namanya DJ kaset? Pada dasarnya sama aja kok kayak DJ pada umumnya, tapi bedanya Ajis menggunakan kaset, bukan cd atau musik digital seperti zaman sekarang.
“Awalnya pada bingung, kok masih pakai kaset aja di zaman sekarang. Kan biasanya plat atau cd atau nggak dj. Tapi lama-lama udah mulai terbiasa deh” Kata Ajis.
Ajis juga ceritain beberapa pengalaman serunya sewaktu manggung di sana sini.
Setelah baca-baca cerita Ajis jadi kolektor kaset sampai jadi DJ kaset, ada yang tertarik buat jadi kolektor rilisan fisik atau mengikuti jejak Ajis nggak nih sob? Kalau lo tertarik untuk ngoleksi rilisan fisik atau bahkan jadi DJ kaset kayak Ajis, lo bisa memulai perjalanan lo di Record Store Day yang diadakan pada 21 April ini. Selamat berburu!