HAI-Online.com - Sepak bola dan politik adalah dua hal yang sejatinya berbeda. Buat lo yang nggak suka politik coba, deh, lo amatin. Pada kenyataannya regulasi sepakbola di suatu negara juga dipengaruhi politiknya.
Ada orang yang berpendapat kalo urusan sepakbola ya sepakbola, politik ya urursan politik. Hmmm, sebenarnya sah-sah aja punya sikap politik tertentu dalam sepakbola. Asalkan sepak bola yang murni olahraga yang seru, dijadiin kendaraan buat menindas kaum atau lawan politik lainnya. Itu nggak boleh!
CEK JUGA NIH:Ini 10 Pemain Sepak Bola yang Nama Jerseynya Bukan Nama Aslinya
Hal yang berbau politik emang rentan banget sama yang namanya kritikan. Tapi beberapa pemain dengan berani bikin selebrasi yang berbau politik. Walaupun di hujat, kayaknya mereka sebodo amat.
Penasaransiapa-siapa aja yang pernah bikin aksi politik di lapangan? Dilansir dari berbagai sumber, ini dia 5 pemain yang pernah bikin selebrasi berbau politik. Cekidot!
1. Paolo Di Canio
Hampir nggak ada orang di benua Eropa bahkan dunia nggak punya luka batin sama pemikiran fasis. Yap, pemikiran fasis sejatinya diciptakan oleh dua tokoh Eropa terkenal yaitu Benito Mussolini dan Adolf Hitler. Pemikiran politik itu mengharuskan warga negara patuh secara otoriter sama negara.Yang nggak nurut dianggap sebagai musuh. Sebagai sesama penganut paham fasis, mereka punya salam (salute) ala mereka sendiri. Di Canio pernah ngelakuin selebrasi dengan salute ala NAZI. Saat masih membela Lazio pada 2005, doi bikin selebrasi karena ngganggap salam itu untuk sesama orang Roma.
Gara-gara tindakannya itu, doi didenda dan kena larangan bermain satu pertandingan. Nggak cuma Di Canio sebenarnya. Nicholas Anelka, Samir Nasri, dan sejumlah pemain pernah ngelakuin selebrasi salute NAZI. Ada yang dapet kartu kuning, ada juga yang langsung diusir wasit.
2. Nicolas Anelka
Saat masih membal West Bromwich Albion pada 2013, mantan striker timnas Prancis ini bikin selebrasi kontroversial. Anelka berselebrasi dengan gestur quenelle. Kelihatannya, sih, cuma goyang biasa. Tapi gerakan itu ternyata sensitif banget buat penganut Yahudi. Beberapa orang ngganggap kalo gerakan itu jadi salute-nya NAZI zaman modern. Gara-gara selebrasi itu doi kena skorsing 2 laga dan akhirnya dipecat oleh WBA.3. Frederic Kanoute