HAI-Online.com - Suksesnya Elephant Kind di kancah musik Indonesia ternyata nggak bikin para personelnya berpuas diri. Buktinya, Bam Mastro dan Bayu Adisapoetra berani bikin projek solo mereka masing-masing. Apa bisa personil band tetap akur ketika para personilnya punya project di luar band utama? Kisah dari Elephant Kind ini jawabannya.
"Elephant Kind (EK) seperti rumah buat kita (para personil). Dan ruang gerak di EK itu luas banget, jadi kami bebas berkarya," ujar Bam Mastro lewat siaran perslaunching single "Idols" yang HAI terima.
UDAH TAU BELUM?#HAIDEMOSREBORN : Elegi Si Pengumbar Kesepian dari Depok dengan Folk
Hal yang sama juga diungkapin Bayu selaku penggebuk drum EK. "Bareng saudara-saudara di EK, bikin gue lebih dewasa, sih, dalam bermusik. Jadi punya banyak bekal," ujar Bayu lewat siaran pers perilisan single "New Blood" yang HAI terima.
Lewat showcase Soft Animal yang digelar di Shoemaker Studio di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (28/3) Bayu ngebuktiin keseriusan solo projeknya. Panggung Shoemaker langsung digebrak oleh gebukan drum Bayu dengan lagu Black and White. Kemudian dilanjut One, Two, Three, dan New Blood. Rencananya lagu-lagu itu bakalan rilis dalam EP bertajuk Nanook yang digagas Bayu Adisapoetra di bulan April ini, lho. Asyik!!
Lewat lagu-lagu tersebut, kelihatan banget 'aslinya' si Bayu. Beda kalo lagi bareng Elephant Kind, di lagu-lagunya, Bayu ngutamain banget unsur punk rock. Usut punya usut, nih, ternyata punk rock emang udah jadi selera musik drummer bertubuh gempal itu.
Kalo denger Black and White dan New Blood, bakal terdengar kasar, old school, lirik yang sederhana, tapi tetap meluap-luap dan berapi-api, lho. "Semuanya ini nggak bakal terjadi tanpa bantuan pacar gue Natasha yang udah mau jadi vokalis, dan temen-temen main gue dari kecil. So thank you so much, guys!," ujar Bayu sambil ngos-ngosan gara-gara gebuk drum sambil nyanyi. Hehehe, mantap!
Selain aksi Soft Animal, acara hari itu juga dimeriahin sama penampilan Bam Mastro yang juga mamerin single-single keren dari EP pertama projek solonya berjudul I Bleach My Skin. Nggak lupa juga, Bam juga ngebawain single terbarunya Inamorata. Single Inamoratajadi pengantar EP kedua Bam Mastro yang bertajuk I’m An Albino Polar Bear Living In Captivity And I Know Aliens Don’t Exist.
"Sayang banget tadi di tengah-tengah mati. Bahkan menurut gue, suara Bam dari awal, tuh, kayak pelan banget. Tapi Bam tetap tabah dan tetap asyiklah pokoknya," ujar Ajeng salah satu fans Elephant Kind.
Hal yang senada juga dikeluhin sama Dista, nih. Cewek yang berprofesi sebagai karyawan swasta ini sedikit kecewa gara-gara kendala microphone yang tiba-tiba mati. "Soalnya aneh aja gitu, pas Bam lagi ngomong baik-baik aja. Pas lagi nyanyi tiba-tiba ilang suaranya," ujar Dista sambil heran.
Celotehan penonton yang teriak "Balikan, balikan, balikan!!" Coki cengengesan. "Kangen nggak Cok?", tanya Bam. "Wah, beda, sih, pak rasanya, hehehe," ujar Coki.