HAI-ONLINE.COM - Seminggu itu terdiri dari tujuh hari. Ada Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Tapi pernah bertanya-tanya nggak kenapa seminggu itu harus ada tujuh hari? Dan dari mana asalnya nama-nama hari itu?
Nah, biar kamu nggak penasaran, begini penjelasannya seperti dilansir dari bobo.grid.id.Penanggalan yang berbeda
Pada zaman dulu, orang-orang belum memiliki penanggalan yang sah. Setiap bangsa atau suku memiliki penanggalannya masing-masing. Misalnya saja penanggalan suku Maya, penanggalan suku Aztec, dan lain-lain.
Ada yang percaya kalau seminggu itu terdiri dari sepuluh hari. Atau ada juga yang percaya seminggu itu lima hari.
Cek: 10 Tanda Seseorang Punya Kecerdasan Emosional Rendah, Salah Satunya Cepat Bikin Asumsi
Sejarah tujuh hari seminggu
Penetapan tujuh hari dalam seminggu itu diperkirakan dimulai oleh bangsa Babilonia pada abad ke-6 Sebelum Masehi. Mereka percaya bahwa Tuhan menciptakan Bumi dalam waktu enam hari dan menetapkan hari ketujuh sebagai hari untuk beristirahat.
Karena itulah mereka menganggap kalau seminggu itu terdiri dari tujuh hari.
Pada saat itu, hari belum memiliki nama, mereka hanya menyebutnya hari pertama, hari kedua, dan seterusnya.
Nama-nama hari
Pada zaman Romawi Kuno, tepatnya saat Julius Caesar berkuasa, barulah hari-hari itu diberi nama. Nama-nama hari itu ditetapkan berdasarkan Matahari, Bulan, dan nama lima planet.
Ya, saat itu, orang-orang tahu kalau tata surya kita terdiri dari Matahari, enam planet, dan Bulan.