Melody ngaku nggak tau kenapa selalu dirinya yang jadi center. Tapi menurutnya, pihak manajemen punya penilaian tersendiri, dari prestasi, performance, dan attitude.
“Aku senang karena ini berarti orang-orang sudah mulai kenal aku dan JKT48,” ujarnya.
Kepercayaan fans terhadap Melody ternyata berbanding lurus dengan manajemen. Terbukti ketika Melody berada di peringkat pertama Single Senbatsu Sousenkyo pertama JKT48, yang digelar 2014 lalu. FYI, Single Senbatsu Sousenkyo adalah “Pemilu” ala JKT48, di mana fans bisa memilih member mana yang pas tampil di single terbaru JKT48.
“Ada yang bilang senyum bahagia itu adalah ketika melihat Melody jadi center single keenam. Aku ada di sini, jadi kalian yang bahagia ya. Tanpa kalian semua aku nggak mungkin di sini. Tanggung jawab ini sangat berat, tapi aku akan menjaga kepercayaan ini. I will do my best for JKT48,” katanya, saat menerima posisi pertama.
Pamor mulai menurun
Namun, Melody nggak sedih atau kesal sama sekali. Dirinya juga sadar, sudah terlalu lama ia menjadi center JKT48. Member tertua JKT48 tersebut lebih senang ketika adik-adiknya kini lebih bersinar dibanding dirinya.
“Ini hasil perubahan dan doa yang terjadi dalam JKT48. Dan aku ingin ini menjadi sesuatu yang baik. Yang penting fans jadi senang,” paparnya saat itu.
Setiap diwawancara wartawan pun, Melody sering mempromosikan para juniornya agar mendapat sorotan juga.
Manajemen pun juga sadar dengan hal ini. Akhirnya Melody diberikan tugas lain. Pada 13 Juni 2015, Melody mengemban tugas sebagai General Manager JKT48. Tugasnya nggak hanya tampil di depan layar saja, tapi juga memastikan semua hal yang ada di belakang layar beres.
Ingin graduate