HAI-ONLINE.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendapatkan kehormatan mengisi kuliah umum di Harvard Kennedy School, Cambridge, Amerika Serikat, Senin (11/3/2018). Dalam forum itu, Susi memaparkan soal 'the State of Fisheries in Indonesia and Beyond'.
Kuliah umum ini merupakan kali kedua bagi Susi, setelah pada 2016 ia memberikan kuliah umum dengan materi yang sama. Sekitar dua jam, Susi memaparkan berbagai upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mencapai tiga hal dalam pembangunan kelautan dan perikanan, yakni kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan.Cek: Kumpulan Foto Menteri Susi yang Viral Selama 2017. Mana Favoritmu?
Pada awal sesi, Susi menceritakan persoalan yang dihadapi saat awal jadi menteri. "Hasil penelitian menunjukkan, dalam rentang 2003 hingga 2013, kami kehilangan hampir 50 persen nelayan kami. Kenapa? Karena hampir nggak ada lagi ikan," ujar Susi, di depan para mahasiswa mancanegara, sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi KKP, Rabu (14/3/2018).
Susi mengaku pernah mengalaminya sendiri. Semasa kecil dan tinggal di Pantai Selatan Jawa, kata Susi, nelayan di sana masih bisa menangkap 10 hingga 20 ton hasil laut, mulai dari ikan hingga udang. "Tapi tiba-tiba di awal 2001 tangkapan mulai sedikit, hampir nggak ada sama sekali," lanjut Susi yang berasal dari Pangandaran, Jawa Barat itu.
Awalnya, masyarakat nggak menyadari mengapa hasil tangkapan semakin menurun. Sebagian besar berpikir bahwa ikan di perairan sudah habis ditangkapi nelayan Indonesia. Akan tetapi, hal itu bukan satu-satunya penyebab.
Penyebab utama adalah beroperasinya nelayan asing yang menangkap ikan dalam jumlah sangat besar. "Legalisasi penangkapan ikan oleh kapal asing di Indonesia adalah alasannya," kata Susi.
Saat dipercaya jadi Menteri Kelautan dan Perikanan oleh Presiden Jokowi, Susi berkomitmen untuk memperbaiki keadaan. Ia menerapkan kebijakan untuk memerangi segala bentuk pencurian ikan. Salah satunya, melalui penenggelaman kapal. Dalam waktu kurang dari tiga tahun, Susi mengklaim, hasilnya sudah mulai terlihat.
"Kami berharap dengan menghentikan illegal fishing, masyarakat akan lebih tertarik untuk kembali melaut. Di waktu bersamaan, kami juga melihat peningkatan nilai tukar nelayan dari 104 jadi 110," ujar Susi.
Susi jugan mengajak mahasiswa Harvard untuk ikut melindungi laut agar kekayaan alam laut juga dapat dinikmati hingga generasi selanjutnya. "Kami sharing dengan mahasiswa supaya mereka mengetahui tentang policy-policy dari Pemerintah Indonesia menuju sustainability pembangunan perikanan Indonesia," ujar Susi.
"Harapannya, long term policy ini akan terus kita jaga supaya policy yang baik ini akan terus bisa memastikan bahwa sumber daya laut ini terus ada, banyak dan berkelanjutan. Juga mendorong mereka sama-sama mengadvokasi hak laut," lanjut dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Isi Kuliah Umum di Harvard, Ini yang Diceritakan Susi Pudjiastuti...".