Setelah itu, Chelsea memiliki dua peluang emas melalui N'Golo Kante pada menit ke-38 dan eksekusi tendangan bebas Alonso (45+1').
Namun, dua percobaan tersebut terbuang percuma karena sedikit melebar dari gawang Barcelona, sekaligus tidak mampu mengubah skor 2-0 untuk tuan rumah hingga jeda.
Pada babak kedua, penguasaan bola Barcelona berkurang. Chelsea pun lebih banyak menciptakan peluang di 45 menit kedua.
Namun, sebagian besar peluang-peluang yang diciptakan Chelsea pada babak kedua bersifat spekulatif dan tidak terlalu membahayakan gawang Barcelona.
Hanya ada satu peluang bagi Chelsea pada menit ke-49 melalui Marcos Alonso.
Namun, dalam posisi satu lawan satu dengan Ter Stegen, Alonso dijatuhkan Gerard Pique sebelum menendang bola dan wasit Damir Skomina tidak menganggap kejadian itu sebagai pelanggaran.
Selaun itu, peluang terbaik Chelsea tercipta jelang laga berakhir melalui Antonio Ruediger pada menit ke-90.
Menerima umpan tendangan penjuru dari Cesc Fabregas, tandukan Ruediger hanya menerpa mistar gawang.
Sementara peluang-peluang yang diciptakan Barcelona sebagian besar membahayakan gawang Chelsea, bahkan satu di antaranya membuahkan gol ketiga.
Gol tersebut dicetak oleh Messi pada menit ke-63 melalui aksi individualnya setelah menerima operan dari Luis Suarez.
Hampir sama dengan gol pertamanya, Messi berhasil melepaskan sebauh tembakan dari sudut sempit dan sukses menaklukan Courtois dengan menempatkan bola di antara kedua kakinya.
Gol tersebut pun membuat Lionel Messi berhasil menjadi pemain kedua setelah Cristiano Ronaldo yang berhasil mencetak 100 gol di ajang Liga Champions hanya untuk satu klub.