Follow Us

Siapa Sangka, Pola Pikir Pesimis Ternyata Ada Manfaatnya Juga

Alvin Bahar - Senin, 26 Februari 2018 | 09:00
Ilustrasi
Alvin Bahar

Ilustrasi

HAI-ONLINE.COM - Memiliki pola pikir positif dianggap sebagai kunci untuk menjaga kesehatan mental dan kebahagiaan. Disebut juga dengan optimis, sikap mental ini sangat membantu mengatasi rintangan dan situasi sulit yang rasanya nggak mungkin dilalui.

Ya, jadi optimis memang baik. Walau begitu, sikap sebaliknya, yaitu pesimis juga nggak perlu dihilangkan sama sekali.

Selama ini, sikap pesimis dikenal sebagai hal yang negatif. Pemilik sikap ini dianggap sudah kehilangan harapan dan menentukan target rendah. Orang pesimis juga cenderung mengambil tindakan yang mementingkan diri sendiri.

Sebagai contoh, kalo seorang pesimis mencoba mencari jalan pintas, mereka akan bereaksi seolah pengemudi lain akan merebut jalan tersebut. Para ahli psikologi menemukan salah satu jenis sikap pesimis baru, yang disebut pesimisme defensif.

Cek: Kak Seto Cuma Ketawa Lihat Meme Sleding dan Kids Zaman Now, "Yang penting bagaimana sikap nyata kita di masyakarat"

Sikap ini menggunakan pemikiran negatif untuk mencapai tujuan. Sikap pesimis defensif ini membuat kita fokus pada hasil akhir, atau apa yang kita harapkan di masa depan.

Kalo sikap optimis mengharapkan hasil yang positif lebih sering dari yang negatif, maka sikap pesimis mengharapkan hasil yang negatif mungkin yang lebih sering terjadi. Salah satu contoh adalah bersikap pesimis kita nggak akan diterima setelah wawancara kerja.

Kemudian kita visualisasikan rasa pesimis itu secara detail, termasuk skenario buruk yang mungkin terjadi. Kondisi ini memicu rasa defensif sehingga kita menyiapkan tindakan agar skenario itu nggak terjadi. Misalnya berlatih wawancara atau tiba tepat waktu.

Setiap mood negatif yang muncul juga bisa jadi pemacu kita untuk memiliki performa lebih baik. Sikap pesimis juga terkadang lebih menguntungkan saat kita sedang menanti kabar, dibanding orang yang optimis.

Ketika hasilnya nggak sesuai harapan, rasa kecewanya nggak sebesar kalo kita sudah terlalu yakin. Hal ini berlaku pada hal-hal yang berada di luar kendali kita.

Perbedaan antara orang yang memiliki sikap pesimis defensif dengan berpikir negatif adalah cara mereka mengatasinya. Kalo kita biasanya menghindar dari hal yang sudah diantisipasi, maka pesimis defensif menggunakan harapan negatif mereka sebagai motivasi untuk mengambil kendali.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pola Pikir "Pesimis" Ternyata Ada Manfaatnya"

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest