Follow Us

Penyakit Ginjal Kronik Bisa Menyerang Anak Muda. Ini 5 Faktanya Yang Perlu Kamu Tahu.

Rizki Ramadan - Jumat, 12 Januari 2018 | 02:15
Ilustrasi Ginjal
Rizki Ramadan

Ilustrasi Ginjal

HAI-Online.com - Siapa bilang penyakit ginjal nggak akan menyerang anak-anak usia remaja seperti kita? Bisa banget! Apalagi, kalau gaya hidup kita nggak sehat. Ketika seseorang terkena penyakit ginjal, maka akan sangat mepengaruhi masalah pada bagian tubuh lainnya, semisal jantung, tekanan darah dan sebagainya.

“Ginjal sangat berperan pada tubuh manusia secara keseluruhan. Kalau ginjal sakit, maka akan memengaruhi kesehatan organ yang lain. Sekali seseorang mengidap penyakit ginjal stadium 1, maka ia nggak akan kembali ke stadium nol. Maka, sebaiknya kita sejak masih muda harus menerapkan gaya hidup sehat sebelum terlambat,” kata Dr. Dharmeizar, SpPD-KGH, Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Penefri)

BACA JUGA: Eksim Itu Bukan Penyakit Gatal Karena Jamur, Bro. Ini 5 Hal Yang Perlu Kamu Ketahui

Apa Sih Penyakit Ginjal Kronik?

Penyakit Ginjal Kronik (PGK) terjadi ketika ada penurunan fungsi ginjal secara perlahan-lahan dalam rentang waktu lebih dari 3 bulan, karena adanya kerusakan ginjal yang disebabkan oleh abnormalitas struktural atau tidak berfungsinya ginjal.

PGK umumnya merupakan silent disease pada tahap awal. Artinya, sebagian besar orang nggak mengalami gejala klinis pada stadium ringan sampai sedang. Akibatnya, nih, penderita PGK sering nggak menyadari kondisi mereka. Tapi pada stadium akhir, mereka memerlukan pengganti ginjal, di antaranya: hemodialisis, peritoneal dialisis, dan transplantasi ginjal. Fungsi ginjal pada penderita PGK nggak pernah kembali normal dan harus berakhir dengan transplantasi ginjal.

Bagaimana Gejalanya?

PGK akan berkembang menjadi semakin parah, yang biasanya kita kenal dengan gagal ginjal. Berbagai gejala bisa muncul. Gejala awalnya PGK adalah mudah lelah, sesak nafas, mual, penurunan daya konsentrasi dan nafsu makan, gangguan tidur, keram otot, pembengkakan pada kaki dan tumit, kulit menjadi lebih gelap, peningkatan frekuensi pada buang air kecil, infeksi kantung kemih, perasaan gatal hingga mati rasa.

Apa Penyebabnya?

Penyebab utama kegagalan fungsi ginjal ini adalah hipertensi dan diabetes. Kedua penyebab ini berkaitan banget dengan pola makan dan gaya hidup yang nggak sehat. Misalnya jajan sembarangan, kurang minum, dan kurang olahraga. Selain itu, PGK bisa memicu penyakit lain, di mana studi terbaru menunjukkan bahwa fungsi gangguan ginjal juga bisa menyebabkan penyakit koroner, dan orang-orang dengan PGK memiliki risiko mengalami penyakit kordiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke, serta kematian dini.

Bagaimana Mencegahnya?

Pastinya dengan menerapkan gaya hidup sehat. Misalnya, dengan menjaga setiap makanan dan minuman yang masuk ke perut kita. Slogan makan 4 sehat 5 sempurna udah nggak berlaku lagi. Lebih baik, biasakan mengonsumsi makanan sesuai gizi seimbang dengan komposisi karbohidrat, protein, lemak, dan mineral yang seimbang.

Fakta-fakta penting lainnya tentang ginjal yang perlu kamu tahu:

  • Sebanyak 12,2% anak di Indonesia mengalami obesitas lebih besar dua kali lipat dari negara tetangga kita, Malaysia, yang hanya 6%. Ini mengkhawatirkan karena obesitas merupakan salah satu hasil dari gaya hidup yang nggak sehat dan menjadi salah satu faktor risiko penyakit ginjal.
  • Penyakit ginjal kronik sering nggak bergejala. Dia baru bergejala pada saat fungsinya di bawah 20% – 25%.
  • Ketika mengidap ginjal, seseorang hanya bisa buang air kecil sebanyak 300 cc – 400 cc per hari.
  • Bila seseorang dinyatakan mengidap penyakit ginjal, maka ia harus melakukan transplantasi ginjal yang bianyanya Rp 300 juta – Rp 350 juta. Itu belum termasuk tindakan suntik, yang harganya bisa mencapai Rp 18 juta per sekali suntik.
  • Indonesia memiliki 20% - 30 % angka obesitas yang menjadi salah satu faktor penyakit ginjal.

(Penulis: Meryam Zahida)

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

Latest