HAI-Online.com - Sering banget kita merasa secara tiba-tiba kesemutan dari perpindahan posisi duduk ke berdiri dan berjalan. Padahal pas duduk kayaknya aman-aman aja. Tapi kok pas berdiri dan akan melangkahkan kaki, tiba-tiba kesemutan. Rasanya nggak enak banget. Belum lagi posisi berdiri udah bener-bener pingin jalan dan mengarah ke suatu tempat. Akibatnya, kita merasa pincang gara-gara kesemutan ini.
“Supaya kita nggak sering mengalami kesemutan, sebaiknya jangan berada pada posisi tubuh yang tertekuk atau terhimpit dalam waktu lama. Misalnya, seperti duduk bersila, tangan menyilang, atau menghimpitkan tangan di bawah kepala pada saat tidur. Sebaiknya, setiap 10 menit, kita melakukan pergantian posisi. Selain itu, kita juga perlu menjaga kelenturan tubuh dengan olahraga,” kata Dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S (K) dari Rumah Sakit Cipto Mangukusumo, Jakarta
Akibat Tekanan
Kesemutan atau dalam bahasa medis yang disebut parestesia, terjadi karena ada aliran darah yang terhenti dari pembuluh darah ke titik syaraf tertentu pada bagian kaki dan tangan. Aliran darah ini terhenti karena bagian tubuh, seperti kaki dan tangan, terlalu lama tertekan. Biasanya sering terjadi pada saat kita terlalu lama duduk bersila, memangkukan kepala pada tangan, tidur dengan meletakan kepala di atas lengan, atau bahkan karena memakai sepatu yang terlalu sempit.
Kesemutan yang bersifat sementara biasanya akan mereda dengan sendirinya jika kita membebaskan area kesemutan dari tekanan dengan cara meluruskan kaki setelah duduk bersila atau melepaskan tangan yang tertindih. Dengan begitu, aliran darah akan kembali lancar. Selain tekanan, penyebab kesemutan sementara bisa juga disebabkan oleh dehidrasi dan hiperventilasi, yaitu kondisi pada saat kita bernapas terlalu cepat.
Bahaya Di Balik Kesemutan
Pada dasarnya, kesemutan itu suatu gejala manifestasi dari gangguan sistem saraf sendorik akibat rangsang listrik di sistem itu nggak tersalur secara penuh. Tapi kesemutan yang nggak disertai gejala lain, biasanya menandakan adanya gangguan pada reseptor kulit atau pada cabang-cabang saraf tepi.
Efek atau bahaya yang paling buruk dari sering menekukkan bagian tubuh dan menyebabkan kesemutan adalah saraf akan rusak. Jika saraf ini rusak, maka dampak buruknya seseorang akan mengalami kelumpuhan pada telapak tangan atau kaki yang sering disebut dengan drop foots. Ia juga akan selalu merasakan kesemutan bukan hanya pada posisi tertekuk, tapi bahkan pada posisi normal.
Selain diakibatkan tertutupnya jalan darah akibat bagian tubuh yang tertekuk atau terhimpit, penyebab lainnya bisa juga dikarenakan kekurangan vitamin neurotropik, yaitu vitamin B1, B6, dan B12. Tapi kalau kesemutan sering banget terjadi dan susah hilang, mungkin ada indikasi penyakit lain. Beberapa indikasi penyakitnya adalah diabetes, sindrom syaraf (lumpuh pada bagian saraf ulnaris, peroneal, dan syaraf radial), berbagai penyaki kerusakan organ (seperti hati, ginjal, kerusakan pembuluh darah, dsb.), dan gejala anemia.
(Penulis: Meryam Zahida)