HAI-online.com - Pernah nggak sih kamu merasa kesemutan? Nah, biasanya sih kesemutan mulai terasa jika kamu terlalu lama duduk bersila atau tangan tertindih ketika tidur.
Ternyata, kesemutan nggak bisa dianggap remeh lho guys. Terutama bagi kamu yang sering merasa kesemutan secara berlebihan.
Paresthesia atau kesemutan kronis merupakan simtom dari penyakit neurologis atau trauma kerusakan saraf. Penyebabnya adalah gangguan yang memengaruhi sistem saraf pusat seperti stroke dan stroke mini, multiple sklerosis, mielitis transversa, dan ensefalitis.
(BACA:Ini Dia 6 Lagu Romantis yang Bisa Lo Nyanyiin ke Gebetan, Kunci Gitarnya Gampang!)
Berikut 5 penyakit yang ditandai dengan gejala kesemutan:
1. Diabetes Melitus (DM)
Kesemutan pada penderita DM merupakan gejala adanya kerusakan pada pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung saraf pun berkurang.
2. Stroke
Kesemutan adalah salah satu tanda dari stroke ringan. Biasanya disebabkan sumbatan pada pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan kerusaka saraf setempat. Nah, gejala kesemutan ini berlangsung selama beberapa menit. Kondisi ini harus segera ditangani karena dapat berkembang menjadi stroke berat.
3. Penyakit Jantung
Ternyata, kesemutan juga bisa terjadi karena adanya komplikasi jantung dengan sarafnya. Pada pasien jantung yang sedang menjalani operasi pemasangan klep, terdapat bekuan darah yang menempel. Bekuan itu bisa terbawa aliran darah ke otak, sehingga terjadi serebral embolik.
Nah, bila sumbatan di otak mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, sang pasien akan merasakan kesemutan sebelah. Lebih membahayakan lagi jika daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan disertai kelumpuhan.