“Perlu ada pendampingan bagi guru dan dosen dalam membahas hal-hal yang terjadi di sekitar secara jernih dan kritis,” ujarnya
Nah,kalau guru nggak bisa menyanggupi, siswa jadi nyari ke sumber lain.
Indonesia Butuh Guru Agama Profesional.
Hal ini dinyatakan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin. Katanya, Indonesia kekurangan 21.000 guru pendidikan agama profesional.
Yang disebut profesional itu adalah yang terdidik di bidang teologi dan memahami keagaam di dalam berbagai aspen. Akhirnya, posisi guru diisi dengan yang nggak punya latar belakang pendidikan teologi.
Well, segenap langkah sudah direncanakan pemerintah, kok. Tapi, kita juga mesti tetap ikut bantu peduli dan menyelesaikan masalah ini.
“Keagamaan berbasis keragaman masyarakat Indonesia harus menjadi arus utama,” kata pak Kamaruddin Amin.
(Artikel ini pertama kali tayang di Harian Kompas dengan judulPerkaya Materi Toleransi )