Kematian itu sudah menjadi urusan Tuhan, kapan dan dimana seseorang meninggal adalah rahasia Tuhan dan hanya Dia yang tahu.
Kematian kiper legendaris asal Lamongan, Choirul Huda, pada tanggal 15 Oktober 2017, meninggalkan sedih dan luka yang mendalam bagi pendukung dan juga keluarga yang ditinggalkan.
CEK JUGA:Ngeri Banget, Ini 3 Foto Penampakan Rumah Asli yang Ada di Film Pengabdi Setan
Kiper Persela itu meninggal setelah tak sadarkan diri akibat terbentur dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, yang sedang berebut bola dengan pemain Semen Padang, Marcel Sacramento.
Secara nggak sengaja, Ramon dan Huda pun bertabrakan, sehingga membuat Huda tak sadarkan diri, yang kemudian dinyatakan meninggal ketika dibawa oleh ambulans.
Akhirnya, Ramon pun angkat suara terkait insiden itu. Ia pun menyadari ada orang-orang yang marah sama dia atas kejadian yang nggak disengaja tersebut.
"Gostaria de agradecer as orações, ligações, mensagens de apoio e carinho de todos!
Nunca imaginamos que tais fatalidades possam ocorrer conosco, infelizmente aconteceu, não tenho palavras para descrever tal sentimento.
Huda, Só peço que Deus abençoe e conforte seus familiares e te receba de braços abertos. "Lendas não morrem, deixam para nós heranças"
Saya ingin mengucapkan terima kasih atas doa, panggilan, pesan dukungan dan semua kasih sayang Anda!
Kami tidak pernah membayangkan kematian seperti ini, sayangnya hal itu terjadi, saya tidak memiliki kata-kata untuk menggambarkan perasaan seperti itu.
Saya benar-benar mengerti murka beberapa orang pada saat ini dan saya meminta Tuhan untuk memberkati dan melindungi hati semua orang, terutama keluarga Huda, dan semoga Tuhan terbuka lebar.