Follow Us

Nggak Nyangka, Kucing Ini Bisa Hidup di Padang Pasir !

- Jumat, 06 Oktober 2017 | 05:57
Ini Nih Si Kucing Pasir
Hai Online

Ini Nih Si Kucing Pasir

Kucing itu emang selalu jadi binatang menggemaskan. Sama kaya “peran” seorang pacar, Kucing itu sering bikin sebel tapi tetap sayang (Yha, Ilahhh…)

Nah, kisah tentang kucing yang satu ini layak buat diketahui para pecinta kucing.

Jadi gini, ada informasi unik yang HAI kutip dari National Geographic Indonesia tentang spesies Kucing pasir (Felis margarita).

Kucing ini disebut-sebut merupakan spesies dalam famili Felidae yang hanya ditemukan di padang pasir. Kucing ini relatif bertubuh kecil dan gempal, dengan kaki pendek, ekor panjang, dan telinga lebar dan runcing.

Menemukan kucing pasir di habitat alaminya—Afrika bagian utara, Timur Tengah, dan Asia bagian tengah dan barat daya—merupakan hal yang sulit. Mereka nyaris nggak pernah meninggalkan jejak kaki, nggak pernah meninggalkan sisa mangsa, dan mereka bukanlah tipikal hewan yang vokal.

Mereka bergerak mengendap-endap saat petang, malam, dan fajar. Spesies ini juga jago bersembunyi. Apalagi, warna bulu mereka yang mirip dengan gurun pasir memberi kamuflase sempurna saat mereka ingin lenyap dari pandangan pengamat atau predator. Tapi, mereka nggak melarikan diri. Gaul abis!

Bulan April lalu, tim peneliti dari Panthera berhasil menemukan tiga ekor anak kucing pasir di semak-semak Gurun Sahara Maroko, nggak jauh dari Mereka kemudian mengambil gambar dan video serta memasang kamera perangkap dengan harapan dapat merekam beberapa perilaku alamiah kucing tersebut.

Rekaman video tersebut kemudian diunggah oleh tim peneliti ke Youtube pada 17 September lalu. Kaya gini, nih, rekamannya.

"Kami yakin ini adalah pertama kalinya peneliti mendokumentasikan anak kucing pasir liar di wilayah alami mereka di Afrika," tulis Grégory Breton, Managing Director Panthera France dalam blog resmi Panthera.

Ia juga menjelaskan, berdasarkan pengalaman para peneliti dengan kucing pasir di pengangkaran, mereka memperkarakan bahwa ketiga anak kucing tersebut berumur enam sampai delapan minggu. Ukuran tubuh ketiganya terlalu kecil, sehingga nggak memungkinkan dipasang kalung pelacak.

Saat hendak meninggalkan anak-anak kucing tersebut, tim peneliti melihat kucing pasir betina dewasa dan akhirnya memasang kalung pelacak ke kucing tersebut. Tim peneliti menduga, kucing dewasa tersebut merupakan induk dari ketiga anak kucing yang ditemukan sebelumnya.

"Jika kami dapat mengumpulkan rekaman video tentang kucing tersebut dan mengikutinya dalam jangka waktu lama, kami dapat mengumpulkan data mengenai siklus reproduksi alami dan penyebaran keturunan spesies ini di alam liar—semua topik yang belum pernah didokumentasikan sebelumnya," tulis Breton.

Artikel ini pertama kali ditayangkan di National Geographic Indonesia, dengan judul artikel Langka, Kucing Pasir di Gurun Sahara Maroko Terekam dalam Video

Source : http://nationalgeographic.co.id/

Editor : Hai Online

Baca Lainnya

Latest