Kalo kita perhatiin, setiap hari pasti ada aja kecelakaan lalu lintas terjadi. Baik itu kecelakaan yang kita liat langsung di jalan, atau berita tentang kecelakaan yang ada di pemberitaan media atau video yang tersebar di social media.
Nah, baru-baru ini, HAI mendapat informasi dari Kompas.com, tentang data jumlah kecelakaan di wilayah operasional Polda Metro Jaya (PMJ).
Hasilnya menarik sekaligus menyedihkan, soalnya, dilihat dari usia pelaku dan korban kecelakaan lalu lintas, dari data perbandingan Agustus dan September 2017, didapat usia 21 sampai 30 tahun menjadi korban dan pelaku terbanyak, disusul umur 31 sampai 40 tahun.
"Menurut saya ada alasannya. Mengacu pada tingkatan mengemudi memang dikenal green driver untuk pengendara remaja. Mereka tidak banyak terlibat kecelakaan karena mereka masih takut-takut dan pelan-pelan," ucap Pak Sony Susmana, Direktur Safety Defensive Consultant Indonesia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/10).
Untuk kita, yang mungkin termasuk di usia 20 sampai 31 tahun atau bahkan kurang dari itu, di usia dan darah muda kita ini dikenal dengan sikap individu yang agresif dan ingin mencari tahu produk baru kendaraan. Menurut Pak Sony, wajar bila angka keterlibatan kelompok umur ini tinggi.
Lantas apa yang paling penting dilakukan kelompok produktif ini untuk melindungi diri mereka di jalan raya?
Pak Sony mengungkapkan, isunya bukan lagi pada bagaimana cara menjalankan kendaraan dengan baik dan benar namun sudah pada bagaimana memprioritaskan keamanan dan keselamatan di perjalanan untuk dirinya dan orang lain.
"Safety driving itu lebih pada hard skill, bisa didapat dari pengalaman dan jam terbang. Seiring waktu ada soft skill-nya dengan materi sederhana untuk diaplikasikan sehari-hari, namun bisa jadi jarang dilakukan tiap berkendara," kata Pak Sony.
Pak Sony juga menekankan pentingnya pelatihan khusus untuk usia produktif mengenenal keselamatan berkendara dengan baik. Terpenting bagaimana mempelajari perilaku berkendara defensif.
"Misalnya saja, menjaga jarak antar kendaraan, melaju dalam batas kecepatan, melakukan cek kendaraan sebelum digunakan. Hal seperti ini yang perlu dilengkapi pengendara usia produktif, dan susah bila tidak dilakukan pelatihan," pungkas Pak Sony.
Nah, nggak mau kan nyawa kita melayang di jalan raya Cuma gara-gara ingin gaya-gayaan aja?
Ya, HAI Cuma bisa bilang pikir-pikir lagi aja sebelum nge-gas kendaraan lo, kenapa? Supaya (amit-amit) jangan sampai terlibat kecelakaan seperti video di bawah ini.