Tergugah karena maraknya trotoar dilintasi kendaraan bermotor dan jalan setapak yang digunakan parkir mobil, Koalisi Pedestrian memegangi tanda kepada pengendara motor agar nggak memakai jalur pejalan kaki.
"Waktu kecil kita diajarkan trotoar hanya untuk pejalan kaki. Tapi pas dewasa, kita ngerasa wajar kalau dipakai pengendara motor. Itu malah terasa memprihatinkan," tutur Alfred.
Jeferson Butar yang juga bekerja di perusahaan telekomunikasi yang sama dengan Dita mengungkapkan hal yang senada guys. "Susah banget ngubah habit yang udah kayak gini," tutur Jeferson.
Lebih lanjut Jeferson mengatakan itu masalah yang harus diatasi oleh polisi, bukan masyarakat untuk menerapkan hukuman.
Fransino Tirta yang memiliki tempat fitness mengatakan orang Indonesia nggak bisa cuma ngarepin Pemerintah Jakarta yang bakal bikin banyak trotoar. "Orang-orang harus proaktif untuk mempunyai aktivitas yang memenuhi kesehatan dan menyenangkan," tuturnya. (Agung)