Follow Us

#Review Spider-Man: Homecoming, Pertarungan Peter Parker Melawan Ego Masa Remaja

- Rabu, 05 Juli 2017 | 10:56
Spider-Man
Hai Online

Spider-Man

Sebelum lo nonton film ini, pastikan lo lupain film Spider-Man yang pernah lo tonton sebelumnya. Karena, Spider-Man: Homecoming ini benar-benar beda dari para pendahulunya.

Pertama, kita bahas dari segi kostumnya. Seperti yang udah dijelasin sebelumnya, Peter Parker dapat kostum yang didesain langsung oleh Tony Stark, a.k.a Iron Man. Yap, hasilnya, Spider-Man punya sederet teknologi keren yang ada di dalam kostumnya.

Nah, buat HAI, beberapa teknologi paling keren yang ada di kostum itu adalah Spider-Man punya drone (!), serta asisten pribadi mirip Jarvis-nya Iron Man, tapi dengan suara cewek (akhirnya dikasih nama Karen).

Terus dari segi pemilihan pemeran Peter Parker yang dimainkan oleh Tom Holland dengan muka remajanya. Ya, menurut HAI, Holland cocok buat meranin karakter ini. Maklum, di Spider-Man: Homecoming, Peter Parker baru berumur 14 tahun dan dia masih sekolah. Jadi, dari awal sampai akhir film, kita bakal melihat Peter Parker yang bawel banget khas anak SMA.

Lebih ‘Komik’

Yap, selain kostum, bawelnya Peter Parker SMA jadi beberapa hal mendasar yang bikin film ini jadi lebih mirip sama versi komiknya. Di film ini, Peter Parker jadi lebih banyak ngomong, pecicilan, sampai pengen banget dapat semacam pengakuan dari orang-orang. Yap, ego Peter Parker di film ini gede banget!

Di sini, dia pengen banget ngebuktiin diri kalau anak umur 14 tahun dan punya kekuatan serta kostum super, bisa menyelamatkan dunia. Klise, sih, emang. Tapi, itu, kan, yang ada di pikiran kita kalau ada di posisinya Peter Parker?

Makanya, dalam beberapa adegan, Peter Parker dengan egonya yang segede gaban itu beberapa kali justru malah bikin dia malah memperkeruh suasana dan menambah masalah, bahkan sampai membuat Tony Stark marah!

Spider-Man
Nggak Populer, Tapi Bikin Spidey Kelabakan

Lalu soal musuh utamanya, Vulture, yang diperankan oleh Michael Keaton. Namanya emang nggak sepopuler Green Goblin atau Dr. Octopus. Tapi, dengan kostum terbangnya, lengkap dengan senjata laser milik Chitauri bisa bikin Spidey kelabakan. Terutama di area nggak ada gedung-gedung buat Spider-Man menempelkan jaringnya.

Vulture
Apalagi saat Spidey tau siapa identitas asli di balik topeng Vulture. Nah, di sini cerita bertambah seru. HAI jamin, lo pasti bakal kaget pas tau siapa di balik topeng Vulture itu. Nilai plus juga dikasih buat Michael Keaton yang cukup berhasil mendalami tugasnya sebagai penjahat bersayap ini.

Kesimpulan

Menurut HAI, selain pertarungan dengan Vulture, musuh utama Peter Parker di sini justru egonya sendiri. Di satu sisi kita bakal anggep keren perjuangan heroik dari Peter Parker buat menjadi pahlawan. Tapi di sisi yang lain, lo justru bakal jadi gregetan sendiri karena nggak jarang Peter Parker muda justru bertindak sembrono.

Spider-Man
Namun pada akhirnya, seperti kisah-kisah superhero lainnya, jagoan (masih) bakal terus menang melawan para penjahat. Begitupun Peter Parker. Dia berhasil menjadi superhero buat banyak orang, bahkan buat Mr. Happy dan Tony Stark, sekaligus jadi jagoan buat dirinya sendiri. Overall, HAI kasih skor 8,5/10. Pokoknya, ini film Spider-Man yang pernah HAI tonton dan lo pasti nggak bakal nyesel nonton film berdurasi sekitar 2 jam ini.

Oh ya, bakal banyak easter eggs di film ini. Jadi pantengin filmnya baik-baik. Daaaan…, jangan lupa pantengin post credit scene khas film-film Marvel. Karena bakal ada kejutan dari Captain America. So, selamat menonton, guys!

Editor : Hai Online

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest