Tahun ini, pemerintah menyelenggarakan UN Berbasis Komputer (UNBK) atau CBT. Nggak semua sekolah yang menjalankan UNBK ini, karena masih banyak keterbatasan sarana dan prasarana di beberapa sekolah dan masih ada kendala yang terjadi.
UN, yang katanya bukan lagi penentu kelulusan, malah semakin dirumitkan dengan digantinya bentuk soal, dari soal pilihan ganda menjadi soal esai. Baru rencana, sih, tapi tetap saja mengundang banyak tanggapan dari mereka-mereka yang masih SMA. Simak yuk tanggapan mereka!
Baca Juga: Ini 5 Alasan Pelajar SMA Setuju Dengan Penghapusan Ujian Nasional
Fauzan Akmal Mahdi - SMAN 42 Jakarta
Udah denger kok. Menurut gua menggunakan essay untuk ujian itu merupakan hal yang bagus karena itu mengasah kemampuan menjawab, menganalisa, dan menjabarkannya. Terkait hal ini, esai dalam UN gue pikir gue setuju karena bagus untuk mengasah kemampuan diri dan kurang setuju karena efektivitas serta sistem ujian yang berubah-ubah tiap tahun. Boleh aja berubah-ubah, tapi kualitas KBM juga harus ditingkatkan dari murid maupun guru.
Oh iya, gua juga setuju kalau soal esai dianggap lebih efektif menghindari kebocoran.
Usul gue buat UN selanjutnya mungkin kurangi jumlah ujian-ujian yang kiranya memang nggak perlu, tingkatkan soal agar mengasah kemampuan analisa murid bukan menambah kesulitannya (tergantung perspektif anda melihatnya), nggak usah diubah-ubah kalo memang kualitas KBM belum berubah (ke lebih baik) juga, pembuatan soal harus berdasar dari hasil tahun sebelumnya, jangan hanya mengejar target sehingga murid menjadi kesulitan.
Lauren Maulidina - SMAN 100 Jakarta
Pendapat gue ya kalo esainya sedikit dan pertanyaannya enggak sulit ya enggak apa-apa sih. Tapi, usul gue sih kalau bisa tetep pilihan ganda aja, lebih efisien, soalnya kalau esai kan agak ribet aja gitu dan juga emang si pengoreksinya itu enggak capek apa koreksi jawaban esai beratus-ratus anak? Hehe.
Widya R. Salsabila - SMAN 3 Depok