Survei Membuktikan: Mayoritas Pelajar SMA Tolak Soal Esai Untuk Ujian Nasional 2018

Kabar tentang rencana aturan Kemendikbud untuk membuat ujian nasional 2018 jadi bersoal esai semua sudah menyebar sejak pertama kali diberitakan Kamis (15/06) kemarin. Temen-temen pelajar SMA pun heboh membicarakannya di grup percakapan. Gimana nggak, belum juga urusan penerimaan mahasiswa baru selesai, eh "teror" baru udah datang untuk mereka yang baru akan menginjak tingkat XII SMA.

Sebagaimana biasanya, aturan baru selalu menuai pro-kontra. HAI menyebar survei online kepada 350 pelajar SMA di berbagai daerah. Kita jadi tahu, di masalah ini, mereka yang pro jadi minoritas, ternyata. Setelah HAI survei, kebanyakan pelajar lebih suka ujian nasional dengan soal pilihan ganda saja, tuh. Bukan cuma karena biar bisa nebak cap cip cup aja, kok. Lebih jauh lagi, para pelajar ini memikirkan teknis pelaksanaan serta penilaiannya nanti.

Baca Juga: 5 Tipe Siswa Kelas XII SMK Menjelang Ujian Nasional

Teman kita dari SMAN 61 Jakarta, Tifany Nababan, punya pendapat lain. Katanya, soal esai akan cocok untuk ujian nasional pelajaran eksak kayak Matematika dan Fisika. Maklum, peserta UN jadi bisa menguraikan rumus sebelum mendapatkan jawabannya. "Menurut saya, untuk mata pelajaran menghitung seperti Fisika atau Matematika soal essai itu nggak apa apa. Tapi untuk mata pelajaran hapalan seperti Biologi, Kimia, Sejarah dll, hal tersebut adalah malapetaka. Murid-murid harus menghapal penuh mata pelajaran selama tiga tahun hanya untuk sesuatu yang bahkan nggak mempengaruhi jalan masuknya universitas atau nggak. Saya sebagai murid yang mengikuti Ujian Nasional tahun depan menentang penuh soal esai karena sangat menyusahkan dan menambah stres para pelajar," kata Tifany.

Baca Juga: Wah, Awkarin Muncul Dalam Soal Pendalaman Materi Ujian Nasional, Untuk Ujian Apa?

Well, satu hal yang perlu kita sadari adalah aturan Kemendikbud ini masih rencana. Ujian nasional akan mengalami perubahan sistem termasuk soalnya, tapi itu pasti akan dipikirkan baik-baik oleh pemerintah agar efektif dan efisien. Semoga saja, suara dan tanggapan pelajar ini bisa jadi bahan pertimbangan pak Menteri Muhadjir Effendy dan timnya dalam menetapkan aturan.