Kalo kamu perhatiin, yang trending di media sosial dan situs-situs berita adalah WannaCry. Emangnya, apa sih WannaCry itu?
Semuanya berawal pada Jumat, 12 Mei 2017. Inggris mendadak geger. Sebanyak 16 rumah sakit yang tergabung dalam jaringan National Health Service menjadi korban serangan sebuah ransomware baru bernama Wanna Decryptor alias WCry alias WannaCry.
Sang ransomware mengunci data dalam komputer-komputer rumah sakit. Dokter-dokter dibikin nggak bisa mengakses rekam medis pasien. Ambulans pun terpaksa dialihkan ke rumah sakit yang nggak terdampak, sementara sejumlah kegiatan operasi dibatalkan.
Inggris ternyata bukan satu-satunya target. Perdana Menteri Theresa May menyanggakan WannaCry merupakan serangan cyber yang bersifat global dan masif. Rusia, Spanyol, Mesir, Amerika Serikat, hingga Indonesia ikut menjadi korban.
Baca Juga: Gokil! Perusahaan Anti Virus Ini Rilis Parfum Dengan Aroma Rasa Takut! Kayak Apa Ya Wanginya?
Hari itu saja tercatat ada 75.000 kasus serangan WannaCry di 99 negara. Ransomware penyandera data ini menyebar dengan cepat dan dalam waktu yang terbilang sangat singkat.
Apa sebenarnya WannaCry? Seperti apa cara kerjanya dan bagaimana cara menangkal serangannya? Berikut ini sekelumit penjelasan yang dirangkum KompasTekno dari berbagai sumber, Senin (15/5)
Apa itu ransomware?
Ransomware adalah kategori program jahat (malware) di komputer yang menjalankan aksinya dengan “menyandera” data pengguna. Data dikunci dengan enkripsi tingkat tinggi sehingga nggak bisa diakses ataupun dibuka.
Setelah menyandera data, ransomware kemudian akan meminta tebusan, biasanya berupa sejumlah uang, untuk dikirimkan ke alamat tertentu. Pembuat ransomware berjanji akan mengirimkan “kunci” enkripsi untuk membuka data korban setelah tebusan dikirim.
WannaCry termasuk malware kategori ransomware ini. Pembuatnya meminta tebusan senilai 300 dollar AS (Rp 4 juta) dalam bentuk Bitcoin yang dikirim ke alamat dompet digital si pembuat.