Jenis film yang paling kita kenal adalah film fiksi. Sementara film dokumenter, yang isinya adalah rekaman kisah nyata tentang suatu peristiwa atau cerita sosok, memang agak jarang muncul, apalagi di bioskop. Tapi, film dokumenter itu nggak kalah penting. Apalagi bagi para pelaku di scene musik. Film dokumenter bisa jadi “monumen” riwayat perjalanan hidup band.
Film dokumenter, yang biasanya dibuat atas kemauan sendiri band, menjadi cara band untuk menunjukkan eksistensinya dengan caranya sendiri. Bukan berdasarkan hasil liputan media yang biasanya punya kepentingan tertentu.
Cara dan isi tiap dokumenter ini pun beda-beda, ada yang berisi gigs penting mereka dari awal karier; ada juga yang merekam konser-konser terakhirnya, dan ada juga yang menceritakan suatu konser tertentu atau proses perekaman album tertentu. Apa pun itu, kesemuanya adalah momen penting nan seru.
Sebagian film ada yang dijual format DVD-nya, sebagian lagi ada yang diputar secara terbatas di acara-acara tertentu. Ini dia 10 di antaranya:
Generasi Menolak Tua (2010) - Seringai
Video ini berisi sekumpulan footages konser dari masa ke masa, wawancara personel dan narasumber lain serta video klip. Tentu, di video ini bakal banyak adegan liar yang nggak mungkin bisa masuk ke televisi. Kalian yang memulai perjalanan sebagai Serigala Militia, ada baiknya menonton film ini dulu.
“Seringai adalah satu-satunya band berdistorsi yang berhasil bergabung dalam scene yang baru berkembang itu,” kata Wendy Putranto, jurnalis musik yang diwawancara di film ini.
Hiphopdiningrat (2010) - Jogja Hip Hop Foundation
Belum banyak musisi rap yang mencuat, apalagi yang liriknya bahasa daerah. Itulah mengapa Jogja Hip Hop Foundation menjadi penting. Film dokumenter ini bercerita tentang perjalanan karier mereka, footage konser mereka di jakarta dan Singapura, serta testimoni narasumber yang datang dari berbagai macam kalangan, salah satunya adalah Iwa K.
A Documentary of Mocca: Life Keeps on Turning (2011) - Mocca