Di dunia ini, pastinya ada berbagai macam tradisi yang pernah, atau masih dilakukan oleh sejumlah golongan masyarakat dari berbagai negara. Tentunya, tradisi-tradisi ini dulunya diciptakan bukan tanpa alasan. Di zaman terdahulu waktu kita belom lahir, mungkin ada banyak kejadian yang bikin tradisi-tradisi itu akhirnya muncul dan dilestarikan sampe sekarang.
Nah, salah satu tradisi yang lumayan nyentrik dan menarik perhatian adalah tradisi memodifikasi tubuh. Pasalnya, di zaman sekarang kita tau bahwa ada banyak manusia yang ingin terlahir normal dan nggak terlihat cacat sama sekali. Tapi di berbagai kebudayaan pada zaman terdahulu, ada tradisi yang justru mengharuskan anggota masyarakatnya memodifikasi anggota tubuh.
Ekstrem, pasti. Tapi kalo udah disangkutpautin sama kebudayaan, siapa yang bisa ngebantah? Kecuali emang mereka yang punya alasan kuat buat nggak nerusin tradisi memodifikasi tubuh ini. Dan, ada banyak kok tradisi yang udah mulai nggak dilanjutin.
Dilansir dari berbagai sumber, HAI akhirnya nemuin beberapa fakta tradisi memodifikasi tubuh yang cukup ekstrem dan bikin ngeri.
Pengen tau? Yap, silahkan langsung kebet penjelasannya di bawah ini. Asli, bikin ngeri dan nggak habis pikir, bro!
Ini dia, 6 tradisi modifikasi tubuh terekstrem di dunia. Ngebayanginnya, buset…merinding!
1. Pengikatan Kaki

Sayangnya, tradisi ini lebih sering mengakibatkan kecacatan seumur hidup sehingga pada zaman sekarang, udah nggak ada lagi orang yang mengikuti tradisi ini. Kecuali satu, yakni di Biejie, Provinsi Guizhou, Tiongkok, sebuah desa terpencil yang memiliki kelompok perempuan dengan kaki mungil.
2. Piring Bibir

Konon, peregangan bibir ini dipandang sebagai ekspresi sosial. Diameter benda yang dipasang di bibirnya ini juga beragam. Kalau di Brazil, ukuran diameternya bakal bersangkutan sama status sosial orang tersebut.