Follow Us

Belajar Untuk SBMPTN Tak Cuma Butuh Ambisi, Tetapi Juga Strategi. Pejuang PTN Perlu Perhatikan 5 Hal Ini

Rizki Ramadan - Selasa, 02 Mei 2017 | 01:37
Belajarlah kalo perlu sampai ke negeri Cina, Jepang juga!
Rizki Ramadan

Belajarlah kalo perlu sampai ke negeri Cina, Jepang juga!

Bagi teman-teman kelas XII, ujian nasional bukanlah “raja” terakhir yang mereka hadapi. Karena ujian sesungguhnya adalah ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Banyak siswa berambisi belajar deminya.

Nabyl (18) misalnya, tiap Senin hingga Sabtu selalu berangkat ke tempat bimbelnya. Di sana, ia belajar dari pukul 13.00 hingga 21.00. Sementara Mega (18) memilih hari Senin hingga Jumat dari pukul 08.00 hingga 20.00. Keduanya ikut bimbel kelas intensif demi mempersiapkan diri menghadapi ujian SBMPTN serta ujian mandiri PTN impiannya.

Apa yang dirasakan ketika mesti belajar keras 8-12 jam seperti itu?

“Tercerahkan, sih, tapi sempat sakit. Ya, hidup memang perjuangan,” tukas Nabyl.

“Laper kronis,” kata Alifa (18) peserta bimbel intensif lainnya.

“Bosen. Malah jadi nggak ada mood belajar. Alhasil besoknya bolos, deh,” jawab Fahni yang ikut bimbel intensif dengan waktu fleksibel.

Belajar keras itu wajar adanya. Fhardian Putra, psikolog remaja pemerhati pendidikan sekaligus founder Altru.ID, yang menyatakan. “Belajar keras itu bisa efektif. Cuma perlu memperhatikan metode belajarnya,” kata Putra

Karena itu, ketika memutuskan untuk intensif belajar keras demi persiapan ujian, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan. Di antaranya adalah:

Pastikan Bimbel Menerapkan Kelas Yang Asik

Cara guru mengajar di kelas itu sangat berpengaruh dengan tingkat pemahaman yang kita dapat, loh. Karena itu, pastikan tempat Bimbelmu menerapkan kelas yang asik.

“Rentang atensi remaja sekitar 10-20 menit, lebih dari itu perhatian mereka akan teralih, apalagi kalau pengajarnya monoton,” kata Putra.

Karena itu, sang pengajar mesti bisa membuat situasi belajar jadi tetap asik senggaknya setiap 20 menit. Putra mengusulkan, pengajar bisa menyelipkan jokes saat mengajar, menyampaikan materi dengan metode story telling, serta menerapkan sistem belajar aktif.

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest