Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (Museum MACAN) mengumumkan peresmian dan pembukaan gedung barunya di Jakarta Barat untuk umum pada Selasa, 7 November 2017.
Dikurasi bersama oleh Charles Esche dan Agung Hujatnika, Art Turns. World Turns. Exploring the Collection of Museum MACAN, menandai penampilan publik perdana koleksi museum.
Kurasi tersebut merangkai sekitar 90 karya seni rupa dari seniman modern dan kontemporer Indonesia dan internasional yang terpilih lebih dari 800 karya seni rupa koleksi pendiri museum, Haryanto Adikoesoemo.
Menampilkan karya lebih dari 70 seniman dari berbagai negara di Asia, Eropa dan Amerika, eksibisi ini menyakalon narasi sejarah yang membentang selama dua abad dan menawarkan pembacaan sejarah seni rupa Indonesia dalam dialog dengan sejarah seni rupa dunia.
"Eksibisi perdana Museum MACAN ini membahas sejarah seni rupa Indonesia di dalam konteks dunia dan menunjukan inti dari kedalaman dan keluasan koleksi karya seni rupa pendiri museum, Haryanto Adikoesoemo," kata Direktur Museum MACAN Aaron Seeto.
Ia menambahkan, eksibisi ini menyediakan platform bagi seniman Indonesia serta Internasional, dan mendorong pertukaran lintas budaya.
Sebagai pendiri museum, Haryanto menuturkan sejak 25 tahun yang lalu, ia mulai mengumpulkan karya seni rupa modern dan kontemporer Indonesia didorong kecintaannya pada seni rupa dan keinginan untuk mendukung seniman Indonesia.
"Perlahan, seiring saya belajar lebih banyak dan ketertarikan saya semakin tumbuh, saya memperluas fokus saya secara internasional, dan sekarang saya sangat antusias untuk berbagi koleksi ini dengan publik untuk pertama kalinya," tutur Haryanto.
Ia mengaku cukup senang untuk dapat bekerja sama dengan tim profesional Museum MACAN yang menampilkan koleksi ini untuk menerangi narasi sejarah yang ada.
Penelitiannya membantu memberikan pengalaman yang benar-benar memperkaya bagi para pengunjung saat eksibisi dibuka di museum baru November nanti.
Sumber: Kompas.com