6 Tipe Wota Ini Yang Sering Kita Temui di JKT48 Theater

AF and The Gengs Biasanya muncul jika oshi atau member yang disukainya tampil dalam Show. Jika ada hari-hari besar, seperti saat Oshi mereka berulang Tahun, atau Oshi mereka MVP, dia akan melakukan perekrutan personil untuk memeriahkan di Theater. Waduuh.. panglima butuh bantuaan!!.

Si Pahlawan "Live Report"

Tipe ini adalah tipe fans yang merupakan penyelamat fans far atau fans-fans di luar kota. Untuk menjadi tukang live report ini modalnya cukup besar dan butuh skill yang mumpuni. Modal yang dibutuhkan adalah smartphone serta kuota internet yang cukup banyak dan power bank yang terisi penuh, biar waktu nge-live report nggak kehabisan baterai. Skill yang dibutuhkan yaitu skill mengetik cepat dan punya kuping yang tajam, biar nggak kelewat tuh apa yang dibicarain member.

Si Penghuni WL (Waiting List)

Biasanya, si penghuni WL adalah fans yang setia. Mereka rela datang lebih awal untuk mengambil nomor antrian WL. Belum lagi kalau teater sudah penuh, walaupun sudah memegang nomor WL, tetap nggak bisa masuk! Butuh pengorbanan cukup besar untuk menjadi penonton WL.

Satu hal lagi yang membuat si penghuni WL pantas disebut fans yang setia, yaitu mereka rela berdiri selama show berlangsung sekitar 2 jam. Karena penonton WL masuk ke teater saat semua pemegang tiket sudah masuk teater. Jadi, mau nggak mau harus berdiri karena semua kursi sudah terisi oleh penonton lain. Untuk kalian semua para wota, hargailah Si Penghuni WL atas pengorbanannya demi menyaksikan oshi tercinta!

Si Haus Akan “Waro-an” Member

Tipe ini adalah tipe yang pengen banget di-notice sama oshi-nya! Biasanya, sih, tipe ini adalah para fans yang ngarep banget pacaran sama member. Banyak cara yang dilakukan agar tipe fans ini di-notice sama oshi-nya. Contohnya adalah, selalu nge-tweet dan mention oshi, nungguin oshi-nya pulang setelah show di theater, memberi kado yang spesial, berpakaian unik, dan masih banyak lagi deh ide-ide unik para fans JKT48 ini untuk membuat member jatuh cinta pada fans-nya sendiri.

Penulis:

Samuel Purnomo - SMK Grafika Mardi Yuana Bogor

Miraj al Dzahabi - SMAN 55 Jakarta