Sejumlah titik di Jakarta dan Bekasi, mulai dari hari Senin (20/2) sudah terendam banjir akibat hujan yang tak capek-capeknya turun dari langit. Akibatnya, banyak aktivitas masyarakat yang terganggu, seperti anak-anak yang mau ke sekolah, pedagang warung yang harus menutup tokonya sementara hingga karyawan-karyawan perusahaan besar yang akses jalan menuju kantornya harus ditutup.
Banyak masalah yang timbul dari banjir, kendaraan pada mogok di jalan karena knalpotnya kemasukan air, hewan-hewan peliharaan banyak yang tenggelam, sampah di mana-mana dan masih banyak lagi.
Sebenarnya, di saat-saat seperti ini, kita nggak boleh marah atau menyalahkan satu pihak saja. Sebagai masyarakat, kita harusnya mawas diri, sudah seperti apakah kita dalam merawat kota kita? Coba tanya sama diri sendiri, apakah kalian masih suka buang sampah sembarangan? Bisa jadi itu penyebab banjir yang menyerang kota kalian.
Kalau ngomongin banjir, Jakarta bukannya baru dua atau tiga dekade yang lalu loh terkena banjir. Namun, ketika Belanda masih menjajah kita pun Jakarta, atau yang dulu dikenal dengan Batavia, sudah banjir.
Berikut ini adalah daftar banjir terparah yang pernah melanda DKI Jakarta. Yuk kita simak baik-baik informasinya, dan selalu ingat, buang sampah pada tempatnya, biar kota kalian nggak terkena banjir!
1. Tahun 1918
Pada tahun 1918, Gubernur Jenderal Batavia yang bernama Jan Pieterszoon Coen, menunjuk seorang arsitek untuk menangani banjir yang melanda Batavia saat itu. Banjir kala itu dikarenakan adanya limpahan air dari Ciliwung, Bekasi, Angke dan Cisadane.
Akibatnya, sarana transportasi seperti trem listrik yang saat itu masih digunakan sebagai alat bepergian pun terendam air. Trem yang ada di jalanan pun mogok.
2. Tahun 1979
3. Tahun 1996
Sekitar 4 hari di tahun 1996, Jakarta dalam kondisi kritis. Kala itu, pada tanggal 6 hingga 9 Januari, Jakarta akhirnya terendam air karena hujan yang terus-menerus turun dari langit tiada hentinya selama dua hari. Akibatnya, ketinggian air mencapai 7 meter di ibukota.
Akibat banjir ini, 529 rumah hanyut dan 398 lainnya rusak parah. Korban mencapai 20 orang dan 30 ribu orang mengungsi.
4. Tahun 2007
Bayangkan, 60 persen wilayah DKI Jakarta terendam banjir. Bahkan, di beberapa titik, ketinggian air bisa mencapai 5 meter. Akibat banjir ini, sekitar 320 ribu orang mengungsi.