Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Debat Final Pilkada DKI: Darurat Narkoba, Ini Cara Agus-Sylvi Nangangin Narkoba di Jakarta

- Jumat, 10 Februari 2017 | 15:45
Paslon 1 Agus-Sylvi debat final pilkada DKI
Hai Online

Paslon 1 Agus-Sylvi debat final pilkada DKI

Serunya debat final Pilkada DKI, Jumat (10/2) malam ini, salah satunya adalah masing-masing paslon punya cara tersendiri dalam menangani kasus narkoba yang terjadi di wilayah DKI Jakarta.

Mengikuti tema besar debat yang dipandu oleh Alfito Deannova Gintingsyaitu soal masalah kependudukan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jakarta dengan sub-temapemberdayaan perempuan, perlindungan anak, anti-narkoba, dan juga kebijakan untuk teman-teman disabilitas, pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) mengungkap kasus narkoba yang katanya darurat.

”Per hari ada 500 ribu kasus penyalahgunaan narkoba. Jakarta sudah menjadi darurat narkoba,” ungkap Sylvi memaparkan potret sosial Jakarta di segmen visi misi debat final pilkada DKI di mana sebelumnya Agus menyebut data tersebut sebagai bagian dari kegagalan atau prestasi buruk pemerintah DKI.

“Ini adalah prestasi buruk Gubernur DKI Jakarta,” kata Agus menohok di awal.

Untuk menangani masalah buruk soal darurat narkoba di Jakarta ini, Agus-Sylvi kompak untuk mengembangkan RS rehabilitasi bagi korban dan menindak tegas pemhedar narkpba, tanpa ampun tanpa tebang pilih.

”Saya punya background Militer, akan tegas berantas narkoba,” ucap Agus bakal konsen menangani korban dengan memberikan treatment kasih sayang keluarga dan dibekali ketrampilan khusus.

Sementara pelaku dan korban narkoba terus ditangani Agus, Sylvi juga berjanji akan mementingkan bagian pencegahannya dengan menguatkan pendidikan agama dan keluarga. Tidak cuma itu, sebagai bagian dari upaya pencegahan narkoba, gerakan dasawisma di lingkungan PKK juga akan terus dilakukan karena Sylvi percaya kalo perempuan berdaya, anak-anaknya juga akan sanggup menolak narkoba.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x