Follow Us

Opini: Antara Bill Gates dan Tujuan Sekolah

Rizki Ramadan - Sabtu, 12 November 2016 | 02:00
Bill Gates
Rizki Ramadan

Bill Gates

Ia melanjutkan, mereka yang sukses itu adalah mereka yang menikmati proses, dan berusaha keras.

“Apakah kalian pernah seperti itu? untuk mendapatkan nilai bagus, cara apa yang kalian tempuh? Menyontek atau dengan kunci Jawaban? Jika iya, selamat kalian adalah penikmat proses yang benar-benar payah. Ibaratnya, sistem sudah rusak, kalian ikut ikutan menambahi merusak. Hal ini menjadikan kalian membuat budaya baru yang buruk buat generasi berikutnya”.

“Apakah kreativitas kalian sudah membuahkan hasil? Sudahkah kalian berkarya buat negara kalian ini? Saling berlomba-lomba di dunia tanpa berkarya itu hanya bikin kalian tersingkir, jadilah orang yang kreatif dan jadilah orang yang jujur dalam berproses. Nggak ada yang menjamin nilai kalian bagus, lulus di terima di perusahaan ternama, gaji besar dan kebutuhan tercukupi. Hidup tak seindah itu.”

“Jangan biasakan menjadikan keterbatasan sarana sebagai hambatan. Coba bayangkan jaman saya dulu bagaimana, komputer di kota saya hanya ada satu yang berada di Universitas, karena saat itu komputer sangat mahal. Ketika orang tua dan teman-teman saya tertidur di malam hari, saya pergi ke Universitas belajar dengan komputer itu dan pulang sebelum orangtua saya terbangun. Lantas bagaimana dengan kalian. Masih mengeluh dengan apa yang sudah kalian punya?” tutup Bill.

Saya tercengang dengan apa yang sudah bapak Bill katakan.

Tiba-tiba saya merasakan kening saya menjadi sangat dingin, saya menutup mata.

Ketika saya membuka mata, teman-teman saya tertawa dengan terbahak-bahak. Ternyata dari pagi hingga jam istirahat saya tertidur, dan mereka menaruh es batu di kening dan atas resleting celana saya.

Astaghfirullah, ternyata saya cuma mimpi.

Kemudian saya duduk dan membersihkan sisa es batu yang berada di resleting celana saya, berjalan ke wastafel yang baru rampung kemarin sore. Saya membasuh kedua muka saya, kembali ke kelas. Mengambil buku tulis dan pulpen, lalu menulis:

“Apa sih tujuan saya ke sekolah?”

Saya kemudian mengetikkan kalimat itu di browser hape saya. Saya sangat suka dengan jawaban dari salah satu akun di Forum terbesar di Negeri ini. Isinya adalah :

“Buat apa sih sekolah? di sekolah diajarkan banyak sekali hal yang belum tentu di pakai di dunia nyata. Kenapa sih kita ndak belajar sesuai dengan yang kita sukai atau dibutuhkan saja untuk bertahan hidup?

Editor : Hai

PROMOTED CONTENT

Latest