Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Skateboard Resmi Jadi Olahraga Olimpiade, Ini Alasan Kenapa Indonesia Bakal Raih Medali Emas!

Alvin Bahar - Jumat, 05 Agustus 2016 | 06:30
Skateboarding
Alvin Bahar

Skateboarding

Meski dihiasi pro dan kontra, Skateboard kini resmi jadi olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade. Skateboard menemani empat cabang olahraga lain, yakni selancar, baseball, surfing, karate, dan panjat tebing yang akan dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020.

Kelima cabang olahraga baru tersebut nggak menggantikan 28 cabang olahraga apa pun yang siap dipertandingkan di Tokyo. Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan dipilihnya cabang olahraga tersebut untuk menarik minat anak muda tampil di kompetisi olahraga.

"Kami ingin membawa olahraga ke anak muda," ujar Presiden IOC, Thomas Bach seperti dikutip olympic.org.

"Dengan banyak pilihan yang dimiliki anak muda kami nggak bisa berharap lagi bahwa mereka akan datang secara otomatis kepada kami," ujarnya.

"Kami harus pergi mendatangi mereka," ujarnya.

Indonesia punya peluang medali emas di Skateboard

Skateboard bukanlah olahraga populer di Indonesia, tetapi memiliki peminat yang cukup besar. Diciptakan pada awal 1950-an, olahraga yang menuntut keseimbangan tubuh serta menantang adrenalin ini telah menjelma menjadi olahraga yang digemari banyak orang, khususnya generasi muda.

Di Indonesia, terdapat 30.000 lebih skateboarder yang tersebar di berbagai daerah. Hal ini diungkapkan oleh Mulyo Suri Kresno, Ketua Umum Federasi Skateboard Indonesia.

Meski berlatih dengan fasilitas yang sangat minim serta perhatian yang kurang, prestasi atlet skateboard Indonesia sebenarnya patut diperhitungkan. Mulyo mengaku pernah membawa atlet skateboard Indonesia ke Amerika untuk bertanding di kejuaraan dunia yang diadakan oleh salah satu brand internasional. Indonesia berhasil masuk 10 besar, bersanding dengan atlet-atlet skateboard dunia.

"Skateboard sudah berjalan dari tahun 1997 di Indonesia, dan yang paling membanggakan, skateboarder di Indonesia yang berprestasi ini sudah dapat menghidupi keluarga dari main skateboard." ujar Mulyo.

Para atlet skateboard yang berprestasi ini mendapatkan gaji, bonus, asuransi, dan juga biaya perjalanan dan lomba, dari pihak sponsorship.

"Jadi, sudah ada kira-kira 100 skateboarder yang dapat hidup, bukan hanya menghidupi diri sendiri, tetapi juga bisa menghidupi keluarganya dengan layak dari bermain skateboard," tambah Mulyo.

source: Tribunnews.com

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x