Mungkin masih banyak yang nggak tau tentang ekskul bola yang satu ini, kita cuma terbiasa sama futsal atau basket. Nah, ekskul menggunakan bola juga, tapi ukurannya kecil, dan bukan disepak dengan kaki, melainkan dengan tongkat. Tapi, ini bukan hockey, melainkan floorball.
Masih asing nggak sih ekskul ini? Atau jangan-jangan udah tau dan malahan lo adalah bagian dari ekskul tersebut? Ekskul yang satu ini memang jarang terdengar sih karena memang termasuk olahraga yang baru. Melihat sejarahnya, floorball tuh pertama kali dimainkan pada tahun 1960an di Swedia. Baru pada 1986, federasi internasionalnya diresmikan. Di Indonesia sendiri, floorball resmi masuk tahun 2009, ditandai dengan dibentuknya Indonesia Floorball Asociation pada 28 Oktober 2009.
Olahraga ini gampang-gampang susah untuk dimainkannya. Jadi, tiap tim terdiri dari lima orang plus satu kiper. Dua tim bertanding banyak-banyakan memasukkan bola ke dalam gawang. Bola digiring dengan tongkat. Olahraga ini nggak salah kalau disebut sebagai saudara jauhnya hockey. Soalnya, mirip banget. Bedanya, hockey menggunakan hockey puck, alias lempengan hitam kecil, sedangan floorball pakai bola kecil yang berlubang-lubang. Udah gitu, floorball tuh lebih aman karena peralatannya yang ringan, terbuat dari fiber maupun plastik. Selain itu, banyak teknik yang dapat dipelajari seperti teknik zorro dan dribble zigzag.
Kabar serunya, makin ke sini, makin banyak tuh sekolah-sekolah yang menggagas floorball untuk dijadikan ekskul.
Di SMAN 13 Jakarta contohnya, pada tahun 2015, teman-teman di sana sepakat untuk mendirikan floorball. “Saat itu guru olahraga gue mengenalkan kami olahraga floorball nah dari situlah ada pikiran buat membentuk ekskul floorball ini” ujar Muhammad Rifky sang kapten tim.
Iqmal, pelatih tim, bilang kalau sebenernya ekskul ini tuh baru happening-nya di kalangan kampus. Belum banyak sekolah menengah yang punya. Karena itu kompetisinya masih sepi. Tapi, kedepannya, dijamin deh, ekskul ini bakal rame.
“Gue dan tim gue ini punya tujuan pengen menyebarkan ekskul ini ke SMA dan SMP di Jabodetabek. Untuk SMA negeri di Jabodetabek baru SMAN 13 ini yang punya ekskul floorball-nya. Butuh banyak sekolah lagi, biar peluang breezing dan kompetisinya lebih luas terbuka untuk kalangan SMA dan SMP dan membuka peluang menjadi atlit nasional dalam bidang floorballm” kata Iqmal.
Tapi jangan salah walaupun ekskul ini berjalan baru satu tahun tapi mereka sudah dapat dua piala loh, yang pertama dari Kejurnas dan Liga Kalbis Institute.
Di SMAN 13, floorball nggak cuma diikuti oleh para cowok. Ada 12 pemain cewek yang tergabung. Mereka siap untuk bertanding. Udah gitu, walau baru, tim cewek ini udah bisa lolos ke babak penyisihan kejuaraan. Sudah cantik, jago olahraga pula, eits tapi hati-hati aja buat kalian yang mau ngegebet dan ngisengin cewek-cewek floorball ini, bisa-bisa kalian dipukul kaya bola floorball nanti loh!
“Susahnya ngajarin anak-anak ini sih yaa karena mereka masih SMA dan lumayan susah sih buat diajak latihan serius karena anak-anak SMA kan masih labil dan cepet bosenan sih, tapi kalo mereka emang beneran suka sama floorball ini pasti mereka dateng dan niat banget buat latihan” ujar Iqmal, pelatih.
Sekolah lainnya yang punya ekskul floorball adalah SMA Tarakanita Gading Serpong (Tarki GS), Tangerang. Ekskul ini muncul atas inisiatif dari Kelik Joesto, guru olahraga yang kemudian menjabat sebagai pelatih tim.
“Waktu itu ada penataran buat pelatih dan saya ikut pelatihan untuk mengenal olahraga baru, kemudian sekolah setuju untuk mengadakan ekskul floorball karena mempunyai pelatih,” jawab Kelik Joesto, pelatih ekskul floorball sekaligus guru olahraga di Tarki GS saat ditanya awal mula ekskul ini.