Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Belajar Film, Film Bikin Belajar

Afra Augesti - Jumat, 10 Juni 2016 | 03:13
Diskusi

Diskusi

Udah tau, kan, kalau sebelumnya, HAI pernah membahas tentang rencana sutradara muda, Angga Sasongko, dalam memberikan metode pembelajaran alternatif bagi guru, orang tua, dan murid SMP dan SMA? Yak! Sinema Edukasi (Sinedu) yang berkolaborasi dengan Visinema Pictures, Keluarga Kita, Sekolah Cikal, dan Plotpoint sekarang udah bisa mulai diakses melalui website resminya di www.sinedu.id loh.

Meski film-film yang disediakan di platformSinedu.id masih sedikit banget, tapi program tersebut disambut sangat baik oleh perwakilan guru dari beberapa sekolah di Jakarta, wali murid, dan anak-anak yang antusias untuk menonton film. Kerumunan pengunjung yang hadir di acara peluncuran website Sinedu pada Selasa (24/5/2016) kemarin di Taman Menteng Jakarta, menandakan kalau program ini emang dirasa punya dampak positif.

Selain sebagai hiburan, film bisa juga berfungsi sebagai media pendidikan. Nggak heran kalau Angga menganggap film sebagai hal yang bisa memasuki lembaga-lembaga pendidikan dan menjadi panduan mengajar bagi guru kepada siswa, maupun orang tua kepada anak. Dengan berformat media streaming online, Sinedu.id menyediakan akses film-film secara gratis untuk digunakan sebagai media pembelajaran siswa.

“Yang coba dilakukan Sinedu adalah mensinergikan sinema dan pendidikan. Ini merupakan terbosan baru untuk dunia pendidikan dan dunia film. Film bisa jadi alat belajar-mengajar yang menyenangkan bagi guru dan murid-muridnya.” ujar CEO Visinema Pictures dan salah satu penggagas Sinedu, Angga Dwimas Sasongko, saat peluncuran Sinedu.id di Taman Menteng, Jakarta pada 24 Mei lalu.

“Saya tau banyak hal, itu dari film. Film membawa kita jauh dari apa yang biasa kita dapatkan. Misalnya, di sekolah, kita dapat mapel IPA/IPS yang konvensional. Tapi, melalui film, kita bisa dapat pelajaran hidupnya lebih jauh,” lanjut Angga.

Dalam acara yang juga dihadiri oleh Gina S. Noer (penulis skenario dan co-founder PlotPoint) dan Najelaa Shihab (pegiat dan penggagas Pesta Pendidikan), Sinedu.id menyiapkan akses ke sejumlah film, baik film feature maupun film pendek. Film-film yang tersedia nggak cuma produksi Visinema Pictures, tapi juga dari setiap pihak yang rela filmnya dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.

Tepat Sasaran

Ini nih, yang bikin film milik Sinedu.id bisa dipercaya dan 100% bebas dari namanya adegan kekerasan, adegan seronok, dan hal-hal lain yang dianggap bisa merusak moral anak remaja. Film dari berbagai genre yang masuk Sinedu.id bakal dikurasi lebih dulu oleh para kurator independen. Film-film ini bisa pernah tayang di bioskop, film festival, hingga film yang belum pernah tayang di mana pun.

Yang pasti, Sinedu.id bakal mengklasifikasikan film-film sesuai usia. Inilah kunci Sinedu.id untuk memberikan nilai-nilai dan pembelajaran dari film yang tepat sasaran sesuai usia siswa, sehingga bisa diserap secara efektif. “Basi lah, kalau ada yang bilang kita harus bikin film mendidik. Saya percaya setiap film itu mendidik. Saya percaya setiap film punya pesan. Saya percaya setiap film itu menghibur dan menyenangkan,” tegas Angga.

“Yang paling penting adalah menonton film yang tepat dengan usianya agar dapat merasakan nilai-nilai dalam film tersebut dan bisa nangkep pesan filmnya. Kalau tidak sesuai usianya, mungkin banyak hal yang nggak bisa teman-teman dapet, karena film itu memang bukan materi yang bisa diresap untuk usia kalian,” lanjut sutradara Cahaya dari Timur: Beta Maluku dan Filosofi Kopi itu.

Modul Belajar

Ada lagi keseruan yang ditampilkan dalam Sinedu.id. Setiap film dibuatkan modul khusus yang disesuaikan dengan panduan kompetensi siswa sehingga tujuan sebagai media belajar bisa tercapai. Asiknya lagi, modul tersebut bisa diunduh secara gratis bersamaan dengan filmnya loh! Melalui modul ini, diharapkan, guru dan orang tua mampu menyampaikan relevansi antara film dengan pelajaran.

“Dari film Cahaya dari Timur, misalnya. Kita bisa mengambil pelajaran yang berkaitan dengan Pendidikan Kewarganegaraan, Sosiologi, dan Sejarah,” terang Indah, perwakilan guru dalam peluncuran website Sinedu. Modul ini juga bertujuan sebagai panduan bagi guru dan orang tua untuk menyediakan ruang diskusi bagi anak, serta menyuarakan pendapatnya dan menceritakan pengalaman menonton.

“Modul belajar film disusun dengan serangkaian pertanyaan yang harapannya dapat memicu pengalaman berpikir yang bebas. Kami mengharapkan para guru dan orang tua dapat menstimulasi diskusi yang memberikan kesempatan anak untuk aktif berbagi pandangannya,” tambah aktivis pendidikan Najeela Shihab.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x