Kemal Palevi memberi penjelasan tentang video prank kontroversialnya yang berjudul Nanya Ukuran BH #IsengnyaKemal, yang ia bikin dan unggah ke YouTube, Sabtu lalu (16/4). Dalam video tersebut sejumlah perempuan ditanya mengenai ukuran pakaian dalam mereka itu. Video tersebut diprotes oleh sejumlah netizen di Twitter.
Kemal mengatakan bahwa ide pembuatan video Nyanya Ukuran BH itu diperolehnya dari video lelucon luar negeri yang direkamnya. Terinspirasi video luar negeri tersebut, ia membikin video yang menurut ia bisa diterima oleh para penonton di Indonesia.
"Saya pribadi mikir gimana cara agar (video yang dibikin) lebih nyantai (bisa diterima di Indonesia)," tutur Kemal dalam wawancara per telepon pada Senin (18/4).
"Saya pikir itu masih dalam lingkup wajar, asal nggak lihat 'dalamannya' warna apa dan bikin dia (perempuan) marah," tuturnya lagi.
Kemal mengaku bahwa ia sudah membahas risiko yang mungkin ditimbulkan oleh video buatannya tersebut. Betapa nggak, bisa saja para perempuan dalam video itu marah ketika ditanya mengenai ukuran pakaian dalam mereka tersebut. Kalo mereka marah, lanjut Kemal, ia tak akan mengunggah video tersebut ke YouTube.
Namun, ucap Kemal lagi, reaksi sebaliknya justru yang diterima olehnya dari para perempuan dalam video itu.
"Begitu dieksekusi (video itu diunggah), cewek-cewek ini malah ketawa-tawa kerena lingkupnya memang komedi. Mereka setuju video ini dinaikkan. Ini bukan rekayasa. Kami engggak bayar untuk dia komentar begitu, namanya juga video prank. Yang terpenting kan gimana ekspresi kaget mereka," tuturnya.
Namun, ungkap Kemal, ia nggak membuat persetujuan hitam di atas putih dengan para perempuan itu. Ketika video tersebut diprotes oleh para netizen di Twitter, Kemal kaget.
"Yang jadi masalah, ketika ditanyain (tentang ukuran pakaian dalamnya) ke anak umur 14 tahun. Tapi, saat ditanya, dia ketawa. Nggak ada marah atau apa," ceritanya.
Kemal berjanji akan menjadikan hal itu pelajaran baginya. "Jadi bakal lebih teliti aja. Video-video sebelumnya kan nggak bermasalah. Kalau ini, akhirnya menjadi omongan, Jadi, nggak akan bikin lagi," tekannya.