Follow Us

The Jungle Book, Film Yang Tetap Ditunggu Meski 12 Dekade Berlalu

- Selasa, 12 April 2016 | 05:58
Mowgli dan si beruang gendut, Baloo
Hai Online

Mowgli dan si beruang gendut, Baloo

Kalau ada yang di antara lo yang nanya, kenapa, sih, film The Jungle Book yang ‘cuma’ cerita soal perjalanan bocah hutan ini bisa heboh, well, jawabannya ada di artikel ini, sob! Pasalnya, pertama-tama lo harus tau dulu ‘sejarah’ panjang dari kisah film yang diangkat dari buku karya seorang penulis Inggris kelahiran Bombay, Rudyard Kipling ini.

FYI, di awal kemunculannya tahun 1894, karakter dan cerita dalam kisah The Jungle Book ini semacam punya kekuatan buat mencuri hati para pembacanya dari berbagai kalangan di dunia. Ditambah lagi dengan kehadiran edisi keduanya, alias sekuel di tahun 1895 yang berjudul The Second Jungle Book. Makin makin deh, larisnya. Apalagi, keduanya sama-sama mewakili kecintaan Kipling sama negara India dan dinyana punya pesan moral yang begitu ‘mengena’ buat pembacanya. Nah!

Timeless Story

Awalnya, banyak yang mengira kalau buku ini emang cocoknya buat pembaca anak-anak aja. Tapi, dengan munculnya gambaran pemandangan yang indah dan karakter binatang yang uniknya bisa ngomong, nyatanya buku ini juga ikut menarik hati pembaca dari berbagai lapisan umur. Plus, buku ini juga merupakan bacaan yang pertama kali mengenalkan negara India.

Anyway, setelah 12 dekade berlalu sejak karya original ini diterbitkan, kisah perjalanan Mowgli ini udah pernah diadaptasi beberapa kali, termasuk ke dalam bentuk film yang rilis tahun 1967 oleh Walt Disney. Waktu itu, film berjudul sama ini masih mengambil format animasi dan digarap oleh Wolfgang Reitherman. Dan hebatnya, film ini jadi salah satu bentuk adaptasi klasik yang paling diingat, lho!

Nggak cuma jalan ceritanya yang klasik, tapi soundtrack-nya juga. Buktinya, pada masa tersebut, dua soundtrack berjudul The Bare Necessities yang dibawakan Terry Gilkyson, plus I Wanna Be Like You dari Sherman Brothers berhasil menjadi lagu yang ikonik, sampai-sampai bikin pendengarnya suka nyanyi-nyanyi sendiri tanpa disadari.

“Saya suka musiknya. Dan adegan-adegan yang akhirnya sangat berkesan buat saya –dan yang saya sertakan ke dalam film yang terbaru ini– adalah waktu Mowgli yang berada di atas perut Baloo, bersama-sama turun ke sungai, terus juga Kaa dengan matanya yang menghipnotis.” aku Favreau, sang sutradara The Jungle Book versi 2016.

Kalau Favreau aja sampai tergoda untuk menggarap versi remake dari produksi tahun 1967-nya, maka nggak heran, dong, kalau cerita di film ini memang sanggup meninggalkan kesan yang begitu mendalam buat penontonnya. Ya, mungkin beti (beda-beda tipis) kali ya sama film The Sound of Music yang emang punya daya magis sendiri buat jadi ‘legenda’ film klasik. Selalu dicintai penggemarnya di seluruh dunia, bahkan sampai lintas generasi pula. Keren, kan?

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest