Sebanyak 7,6 juta murid di jenjang SMP/MTs hingga SMA/SMK/MA akan mengikuti Ujian Nasional 2016. Sebagian besar masih mengikuti UN kertas, sebagiannya lagi yakni sejumlah 927.000 siswa(12,2 persen) akanmengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Jumlah peserta UNBK meningkat dari tahun sebelumnya dan akan digelar di 4.402 sekolah. Sejauh ini persiapan ujianberlangsung lancar, beberapa sekolah telah menggelar gladibersih UNBK.
Dengan meningkatnya jumlah peserta UNBK,Kepala Pusat Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam, Senin (28/3) kemarin, di Jakarta, mengatakan, karena jumlah komputer masih terbatas, tahun ini rasio komputer dan peserta 1:5. "Ke depan, rasionya didorong 1:6 supaya lebih banyak yang menggunakan ujian berbasis komputer. Ujian jenis ini lebih tepercaya dan hasilnya bisa lebih cepat keluar," ujarnya.
Menurut dia, dari 4.402 sekolah peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK), lima sekolah di antaranya sekolah Indonesia di luar negeri, yakni di Singapura, Malaysia (Kuala Lumpur), Arab Saudi (Jeddah), Belanda, dan Rusia (Moskwa). Sejauh ini, ada dua sekolah di Pekanbaru (Riau) dan Surabaya (Jawa Timur) yang membatalkan rencana ujian berbasis komputer. Kedua sekolah kembali memakai kertas dan pensil.
Pelaksanaan UN dengan kertas atau komputer untuk SMA akan dilakukan 4-6 April. Khusus SMK akan digelar sampai 7 April. Ujian susulan dilangsungkan pada 11-13 April (SMA) dan 14 April untuk SMK.
UNBK dan Kejujuran siswa Meningkat
Nizam menjelaskan, di semua provinsi, jumlah pengguna UNBK bertambah. Sekolah peserta UNBK tahun ini meningkat drastis dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 554 sekolah. Peningkatan tersebut terjadi bukan karena banyak sekolah membeli komputer baru, melainkan karena mereka bersedia berbagi komputer dengan sekolah lain.
Menurut Nizam, apabila UNBK semakin banyak dipakai, hasil UN akan semakin dipercaya, terutama oleh perguruan tinggi negeri yang memanfaatkan hasil UN sebagai salah satu bahan pertimbangan masuk lewat jalur undangan atau prestasi. "Yang menarik, pada sekolah-sekolah yang terindikasi curang saat UN, nilai UN-nya langsung turun saat ujian berbasis komputer," ujarnya.