Sabtu (20/2) malam, kurang lebih pukul 20.30 WIB, HAI tiba di JK7 Bar and Club di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Malam itu, Hellcrust mengadakan pesta peluncuran album kedua mereka bertajuk Kalamaut. Setibanya di lokasi, HAI melihat kerumunan orang yang mayoritas berkaos hitam bergambar logo Kalamaut di dada mereka. HAI pikir acara yang di poster dituliskan mulai pukul 19.00 WIB tersebut udah selesai, karena terlihat sang pencabik bass, Alan berada diantara kerumunan tersebut.
Setelah memarkir kendaraan, HAI menyapa Alan yang sedang asik ngobrol. “Belum mulai kok acaranya mas, ngaret karena pas soundcheck ada kendala teknis,
jadi terpaksa diundur, ini baru mau mulai,” jelas bassist berambut lurus tersebut. Syukurlah, berarti HAI bisa menikmati acara dari awal hingga selesai.
Setelah cukup lama ngobrol dengan Alan, HAI melihat beberapa musisi yang turut hadir di pesta peluncuran album kedua Hellcrust tersebut. Seenggaknya, terlihat Mugmug “Paper Gangster”, Stephanus Adjie “Down For Life”, Ezra Simanjuntak “Zifactor”, dan Wiro yang notabene vokalis pertama Hellcrust di depan pintu masuk bar. HAI pun menyapa mereka sekedar untuk silaturahmi dan mereka menyambut dengan sangat ramah.
Wakt menunjukkan pukul 21.00 WIB, acara pun dimulai. Dipandu oleh MC Alay Error, acara ini dibuka dengan penuh antusias dari semua penonton yang hadir. Sesuai dengan apa yang diumumkan di Instagram milik Hellcrust, bahwa di peluncuran album kedua tersebut akan diadakan kuis Kalamaut Cover yang berhadiah trucker hat, cincin berlogo Kalamaut, dan hadiah utama berupa sebuah gitar Epiphone Flying V. Terpilihlah 18 peserta dari berbagai daerah.
Seluruh peserta pun menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam menirukan lagu urutan pertama di album Kalamaut tersebut. Ada beberapa yang terlalu cepat, ada juga yang terlalu lambat, hanya beberapa yang sesuai birama dan temponya. Dari 18 peserta yang mengikuti kuis tersebut, terpilihlah nama Kijay sebagai pemenang. Cowok asal Cijantung ini berhak mendapatkan trucker hat, cincin Kalamaut, dan sebuah gitar Flying V. Peserta yang lainnya pun berhak mendapatkan trucker hat dan 10 terbaik mendapatkan cincin Kalamaut.
Masing-masing personil, Japra (vokal), Bije Nyoman (gitar), Baken Nainggolan (gitar), Alan Musyfia (bass), dan Andyan Gorust (drum) menempati posisinya masing-masing di atas panggung. Berlatarkan lagu Kalamaut, mereka menyapa setiap penonton yang hadir. Japra terlihat menjadi sosok paling gugup malam itu. “Panggung ini adalah panggung pertama gue dalam 5 tahun terakhir setelah gue menjadi pegawai negeri sipil. Kondisi gue pun lagi nggak begitu fit, tapi terima kasih buat kalian semua yang udah dateng kesini,” buka Japra sesaat sebelum lagu pertama digaungkan.
Sedikit beristirahat, Japra kembali menyapa penonton sembari mengatur napasnya yang tersengal-sengal kelelahan. Berkali-kali sang vokalis mengucapkan terima kasih tanda kesenangannya terhadap suasana yang dihadirkan oleh para penonton malam itu. “Makasih banget buat kalian, meskipun suara gue lagi kayak gini, kalian tetep fun bareng kami,” ujar Japra.
Dengan sedikit introduksi dari sang vokalis, lagu ketiga pun dilantunkan, Kontra Takdir. Lagu ini pun semakin membuat penonton “terbakar”. Nggak jarang terlihat beberapa penonton berusaha melakukan crowd surfing. Dengan sedikit jeda, lagu keempat pun langsung dimainkan oleh Gorust cs. Penonton pun seperti “tersiksa” dengan nikmatnya musik yang dimainkan. Semakin malam, semakin liar.
Hingga tiba di lagu kelima, Semua personil pun beristirahat untuk minum air, hanya tersisa Alan yang terus memainkan jarinya di fret bass. Solo bass yang cowok kalem ini lakukan menuai tepuk tangan yang meriah dari para penonton. Aksinya ini pun sekaligus memberikan nafas bagi personil lainnya yang terlihat berlumur keringat dan kelelahan. Saat semua personil udah kembali ke posisinya masing-masing, mereka langsung memainkan lagu kelima, Geram Terjaga. Sepanjang lagu, penonton yang seakan nggak ada lelahnya terus menikmati lagu dengan moshing yang ganas.