Follow Us

Tawan Mau Banget Kembangkan Tangan Robotnya, tapi…

- Jumat, 22 Januari 2016 | 08:45
I Wayan Sumardana cyborg made in Indonesia
Hai Online

I Wayan Sumardana cyborg made in Indonesia

I Wayan Sumardana atau Tawan ingin sekali mengembangkan tangan robotnya "cyborg Made in Indonesia", hanya saja dia ingin pengembangan tangan robot miliknya itu ditujukan untuk kegiatan sosial.

Tawan dikenal sebagai tukang las yang rendah hati, tidak mau dibilang pintar. Ketut Kari, salah seorang pelanggan Wayan Tawan, kepada Kompas.com saat berada di bengkel milik Tawan di Banjar Tahunan, Nyehtebel, Candidasa, Karangasem, Bali menyampaikan pendapatnya.

"Kalau boleh saya berpendapat, dia MacGyver-nya Bali. Orang lain yang tidak bisa lakukan, dia bisa lakukan dengan caranya sendiri," kata Ketut, Kamis (21/1) kemarin.

Siapa yang nggak tahu MacGyver, dia tokoh serial televisi asal Amerika yang diceritakan sebagai ahli fisika dan kimia serta jago merakit peralatan sebagai pelindung dirinya. Sosok inilah yang digambarkan oleh Ketut Kari terhadap sosok Tawan. "Tawan hanya tamatan STM, tetapi dalam menghadapi masalah, baik kerjaannya atau dirinya, dia punya penyelesaian sendiri, dan berhasil. Contohnya, kalau di bengkel lain sudah menyerah, Tawan bisa mengerjakan," ujarnya.

Yang membuat kekagumannya bertambah, dengan kondisi tangan kiri lumpuh, Tawan tetap bersemangat bekerja untuk istri dan anak-anaknya dengan menciptakan tangan yang digerakkan seperti robot rancangannya.

"Kemungkinan, teori yang tidak dipelajari di sekolahnya, tetapi dia bisa, nah itu hebatnya. Tetapi, Tawan itu sederhana, rendah hati, kasihan saya," ujar Ketut. Tawan kini menjadi perbincangan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia karena mampu merancang tangan "robot" untuk dirinya sendiri karena tangan kirinya lumpuh.

Meski beberapa orang menganggap “tangan robot” Tawan palsu, dia tetap punya teorinya sendiri.

Menurut Tawan, pengembangan tangan cyborg-nya masih belum sempurna. Kebutuhan akan sensor bionik, mikro kontroler, dan actuator, lanjutnya akan menyempurnakan alat rancangannya tersebut untuk menggerakan tangan dan jarinya. Diakui Tawan, penggunaan Electro Encephalo Graphic (EEG) membuatnya merasa mual dan ingin muntah. Ini dikarenakan radiasi dan elektromagnetik EEG yang diletakkan di kepalanya.

"Banyak alat-alat komponen yang mahal. Makanya saya ingin mengganti EEG ini dengan sensor bionik. Tapi nggak tahu berapa harganya," kata Tawan kepada media yang terus menerus datang ke rumah kediamannya.

Jari Kiri Tawan Nggak Bisa Bergerak?

Tawan menjelaskan, jika kelima jari kirinya bisa kembali bergerak, maka pekerjaan sehari-hari akan bisa diselesaikan dengan mudah. Namun dalam pengembangan itu, ia membutuhkan alat tambahan yang sudah disebutkan, diantaranya alat aktuator atau sensor gerak sekitar 12 unit lagi, gear dan tambahan dinamo untuk menggerakkan mesin rancangannya. "Satu aktuator yang paling bagus 3 juta rupiah. Kalau butuh 12 tinggal mengalikan. Itu hanya untuk jari aja,” jelasnya lagi.

Kalau nanti pemerintah membantu, dia berharap temuan tangan cyborg-nya yang seberat 9 kilogram itu tidak untuk dijual atau dikomersilkan. Tawan meski hidup dengan serba kekurangan, ia ingin memanfaatkan keahliannya membuat tangan robot ini untuk keperluan membantu sesama.

"Kalau ada yang minta dibuatkan tangan robot ini, pasti saya akan Tanya dulu. Buat apa untuk dijual apa untuk membantu orang berkebutuhan khusus? Kalau untuk komersil mohon maaf saya tidak bisa," ujarnya lagi.

Editor : Hai Online

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest