Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sejarah Panjang MotoGP di Indonesia

- Jumat, 11 Desember 2015 | 01:00
Aturan Baru MotoGp Berpihak Pada Tim Belum Menang
Hai Online

Aturan Baru MotoGp Berpihak Pada Tim Belum Menang

Sejarah panjang MotoGP di Indonesia dimulai sejak pertama kali mengudara di layar kaca pada pertengahan 90-an. Ajang balap roda dua paling bergengsi di dunia ini terus meraup banyak sekali perhatian.Terlebih, Indonesia sempat kebagian jatah menjadi tuan rumah pada tahun 1996 dan 1997. Kala itu, Valentino Rossi masih berlaga di kelas paling bawah, 125 cc.

Kompetisi yang sangat ketat dengan aksi overtaking dan drama luar trek menjadikan MotoGP kiblatnya balapan motor di Indonesia. Nggak hayal, jumlah fans MotoGP di Indonesia menjadi yang terbanyak di seluruh dunia, meski nggak ada angka pastinya.

“Indonesia negara dengan market motor sangat penting dan fans MotoGP yang banyak,” ucap Lin Jarvis, bos Yamaha Racing Team.

Pertumbuhan fanbase yang pesat nyatanya nggak cuma membawa pengaruh besar kepada MotoGP-nya sendiri. Tetapi juga kepada masa depan dunia balap di Tanah Air sendiri.

Nggak cuma nonton, mereka yang doyan ngebut di atas trek coba cari akal buat menembus kompetisi nasional. Tentu saja dengan target bisa mencicip kerasnya MotoGP.

Berbagai kejuaraan pun digelar dengan persetujuan IMI (Ikatan Motor Indonesia) seperti Indoprix, Motoprix, hingga One Make Race. Guna menjaring mereka-mereka yang punya mimpi berlaga di sana.

Tentu saja, semua usaha ini bakal berujung kepada satu tujuan, Indonesian GP yang bakal digelar pada 2017 mendatang. Jadi, nggak cuma venue-nya yang diperhatikan, namun juga talenta.

Dari Akhir 90

Semua impian tersebut pun sempat dibuka oleh empat pebalap senior Tanah Air, Petrus Canisius, Ahmad Wijaya, dan Rudi Arianto. Yang kala itu tampil sebagai pebalap wildcard di GP Indonesia.

Meski cuma bisa finish terakhir di Sentul dan mendapatkan jalur khusus karena Indonesia jadi tuan rumah, keempatnya seakan memberikan inspirasi kepada junior-juniornya. Kalau, ada jalan menuju kancah tertinggi, MotoGP.

Sampai lahirlah nama Hendriansyah Cowok asal Yogyakarta dijuluki Dewanya Road Race lantaran prestasinya yang luar biasa.

Di era underbone 2-tak, pebalap ini sukses merengkuh berbagai gelar juara seperti Kejurnas 110 Grade A di tahun 1998 hingga Road Race 110 4 tak.

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

x