Band metalcore asal Adelaide I Killed the Prom Queen sedang dalam perjalanan pulang ke Australia setelah sebelumnya ditahan oleh pemerintah Malaysia.
Lima anggota band tersebut ditahan di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur di akhir pekan, setelah mereka tampil sebagai bagian dari Tur Beloved South East Asia.
Namun penampilan mereka ternyata tanpa menggunakan visa yang benar, karena promotornya nggakmelakukannya.
Menurut gitarisnya Jona Weinhofen dalam kicauannyahari Mingu bahwa mereka mungkin akan dikenai tahanan antara 4 sampai 14 hari.
Namun hari Senin malam Weinhofen memberikan cuitan lagi 'freedom (bebas), dan menggambarkan pengalaman penahanan itu sebagai hal yang 'mengerikan'.
Baca Juga:Penyebab I Killed The Prom Queen Batal Tampil di Rock In Solo
"Sorry Malaysia, setelah pengalaman mengerikan ini, saya kira kami tidak akan kembali dengan segera." katanya.
Weinhofen mengatakan mereka sudah dibebaskan, dan tidak akan ada lagi tindakan yang diambil terhadap mereka.
Dia mengatakan pihak imigrasi meminta maaf kepada band dan mengakui bahwa yang salah adalah pihak promotor.
Weinhofen juga memberikan jawaban atas pendapat seorang pengikut band itu yang mengatakan bahwa Australia juga akan melakukan hal yang sama terhadap siapa saja yang masuk tanpa visa.
"Penanganan yang tidak semestinya terhadap siapa saja dalam situasi imigrasi bukanlah hal yang benar di negeri mana saja." kata Weinhofen.