Follow Us

Gamma Thohir, Pelajar 15 Tahun Ciptakan Teknologi #MicrohydroID

- Jumat, 13 November 2015 | 09:00
Gamma Thohir, Pelajar 15 Tahun Ciptakan Teknologi #MicrohydroID
Hai Online

Gamma Thohir, Pelajar 15 Tahun Ciptakan Teknologi #MicrohydroID

Hashtag #microhydroID sempat masuk trending topic Indonesia pada Kamis (5/11) lalu. Ternyata, ini bukan nama website lho, melainkan sebuah penemuan dari Gamma Abdurrahman Thohir, seorang pelajar berusia 15 yang berhasil menemukan teknologi bernama Microhydro.

Kalau pernah melihat wujud Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), kita bakalan nggak asing lagi dengan energi yang dihasilkan dari penemuan Microhydro milik Gamma Thohir. Hanya saja, siswa kelas XI SMA Global Jaya Bintaro, Tangerang ini cukup brilian untuk menerapkan sistem PLTA versi mini sehingga bisa diakses oleh warga di daerah terpencil.

Secara sederhana, prinsip teknologi mirohydro adalah menggunakan energi kinetik dari arus air desa setempat untuk memutar turbin yang nantinya akan diubah menjadi energi listrik.

Untuk itulah proyek temuan Gamma Thohir dinamakan “Microhydro for Indonesia Project”. Dengan membangkitkan listrik dari aliran air desa didukung alat desain microhydro yang sederhana tadi, warga bisa memanfaatkan alat tersebut untuk mengatasi kekurangan energi akibat jauhnya jarak desa ke kota atau karena mahalnya biaya listrik untuk masuk ke daerah.

Inisiatif Microhydro for Indonesia dari Gamma Thohir telah menggerakkan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) untuk memberikan pendampingan demi keberhasilan proyek tersebut. Alhasil sebagai proyek awal, Gamma secara nyata menerapkan temuannya tersebut masuk ke daerah kasepuhan Ciptagelar, Dusun Sukamulya, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat.

“Saya ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat, dalam hal ini Ciptagelar. Melalui proyek ini, saya berharap akan semakin banyak masyarakat di desa disana yang memiliki akses terhadap listrik. Sehingga keberadaan listrik akan ikut menumbuhkan usaha-usaha kecil yang bermanfaat bagi peningkatan ekonomi desa,” ungkap Gamma soal inisitaifnya, seperti dikutip Tribunnews.com, Kamis (12/11) lalu.

Ignatius Iryanto sebagai deputi direktur YABN yang ikut memberi pendampingan proyek Gamma, menambahkan informasi kalau konsep microhydro sedikit berbeda dengan PLTA, terutama dari jumlah energi listrik yang dihasilkan. "Jika PLTA pada umumnya berkapasitas lebih dari 10 MW. Microhydro biasanya kurang dari 100 KW," jelas Ignatius.

Untuk itu, Gamma lebih lanjut menargetkan pembangkit microhydro buatannya itu akan mampu berkapasitas sekitar 30-40 MW, sehingga aliran listrik yang ditargetkan akan sanggup beroperasi pada bulan Juli 2016.

Dalam mewujudkan proyek ini, cowok kelahiran 10 Juni 2000 ini sangat terbuka untuk mengikutsertakan banyak pihak terutama kita yang masih seumuran Gamma untuk ikut menyempurnakan proyek tersebut.

Pasalnya, Gamma menjelaskan adanya empat elemen yang bisa mendukung pemanfaatan energi microhydro sebagai sumber energi alternatif berkelanjutan. Pertama adalah lingkungan, meliputi pemanfaatan aliran sungai, volume air, dan rotasinya. Elemen kedua adalah sosial, yakni menggerakan masyarakat yang mengoperasikan dan memelihara sistemnya. Elemen ketiga adalah pengembangan teknologi, serta yang keempat adalah akses keuangan yang dikelola.

Jadi, kalau proyek ini sukses diadopsi sebagai sumber listrik bagi penduduk desa di pelosok Indonesia, maka Indonesia tidak kekurangan listrik. Yuk kita bantu memperkenalkan proyek Gamma kepada dunia. Dan kalau diantara kita ada ide yang lebih baik, kenapa nggak kolaborasi? Iya nggak?

Editor : Hai Online

Baca Lainnya

Latest