Follow Us

Aplikasi i-Doser: “Narkoba Digital” Pengaruhi Otak?

- Selasa, 13 Oktober 2015 | 03:45
Ilustrasi mendengarkan musik
Hai Online

Ilustrasi mendengarkan musik

Sebuah aplikasi bernama i-Doser disebut-sebut sebagai evolusi narkoba dalam bentuk digital. BNN menyebutnya “narkoba digital”, sebab aplikasi ini dianggap berbahaya karena penggunaannya menimbulkan efek seperti mengonsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).

Beberapa Youtubers yang pernah menggunakan aplikasi tersebut mengakui kalau isi kepala mereka dapat terpengaruh oleh suara yang ditimbulkan dari aplikasi i-Doser yang diunduhnya. Di situs resminya, beberapa pengguna juga mengklaim hal serupa. Efek yang dihasilkan membuat mereka berhalusinasi, orgasme atau merasakan “kebahagiaan” sesaat (fly).

Menurut i-Doser Labs, produsen dari gelombang otak binaural yang dikemasnya dalam bentuk CD dan aplikasi komputer, mengungkap kerja suara aplikasinya tersebut adalah mengubah gelombang otak pendengarnya. Menurut penelitian mereka pada 2012, seperti dikutip dari dejulogy, sensasi yang dapat dirasakan saraf pengguna adalah tergantung pada gelombang otak masing-masing kepala. Pasalnya, gelombang otak manusia pada saat rileks, konsentrasi, melamun, maupun mabuk adalah berbeda-beda.

Dalam memanipulai otak, i-doser lebih mengkhususkan diri pada efek-efek seperti penggunaan obat-obatan tertentu sesuai nama dose-nya (dosis pada aplikasi i-doser), misalnya: Marijuana, Hash, Opium, LSD, Ekstasi, Kokain, dan Genesis sampai dengan Multy Orgasm.

Kategori pengguna i-Doser juga dibagi ke dalam 4 jenis yaitu: 1. Kebal sama sekali (tidak merasakan efek apapun) 2. Kebal separuh (merasakan tapi tidak maksimal, paling 50-60%) 3. Tidak kebal (merasakan sekali efeknya) 4. Super sensitif (mengalami efek-efek samping yang tidak sesuai dengan dosis yang ada)

Nah, bagi pengguna yang gagal merasakan efek gelombang suara yang diunduhnya, berarti kamu masuk dalam kategori pertama atau kedua. Kalau merasakan pengaruhnya, mungkin kamu termasuk kaegori ketiga atau bahkan keempat, dimana menurut sampel, ada beberapa orang yang setelah menggunakan aplikasi tersebut, dia berhalusinasi, bahkan ada yang menjerit-jerit keluar rumah dan melakukan hal-hal aneh lainnya.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest