Umumnya, setelah band merilis single atau album, hal selanjutnya yang seolah wajib dijalankan adalah membuat sebuah video klip. Namun tidak bagi The Trees and The Wild. Mereka lebih memilih untuk membuat film pendek dokumenter karena dianggap memiliki perspektif yang sangat luas, dibandingkan video klip.
Maka diproduksilah film berjudul "Dua Tiang Tujuh Layar" yang mengangkat realitas kehidupan pembuat kapal Pinisi di desa Tana Beru, Bulukumba, Kabupaten Sulawesi Selatan. Pemilihan tema Pinisi pun dipilih The Trees and The Wild karena dianggap mempunyai pesan yang kuat bagi remaja, bahwa budaya lokal penuh makna dan harus terus dilestarikan.
Untuk proyek film pendek dokumenter ini, The Trees and The Wild dibantu oleh Dimas Wisnuwardono, yang juga fotografer dan videografer yang banyak mendokumentasikan momen-momen berharga The Trees and The Wild. Selain Dimas, dibantu juga oleh tim produksi Swargaloka Kreatif House.
Penasaran dengan film pendek dokumenter "Dua Tiang Tujuh Layar"? Bisa langsung kamu nikmati di official website ttatw <- Klik