Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Panceg Dina Galur: Ujungberung Rebels (Part 1)

Rian Sidik (old) - Senin, 04 Juli 2011 | 09:44
Panceg Dina Galur Ujungberung Rebels Part 1
Rian Sidik (old)

Panceg Dina Galur Ujungberung Rebels Part 1

Tahun 1995, di Ujungberung berdiri sebuah perkumpulan anak-anak metal bawahtanah yang menamakan diri sebagai Extreme Noise Grinding (ENG). Organisasi inilah cikal bakal segala dinamika Ujungberung Rebels, hingga hari ini. ENG digagas para pioner seperti Yayat dan Dinan sebagai wadah kreativitas anak-anak Ujungberung. Propaganda awal mereka adalah membuat sebuah media sharingantar dan inter komunitas musik metal bawahtanah berbentuk zine dengan nama Revograms. Propaganda selanjutnya adalah membuat acara musik Bandung Berisik Demo Tour yang lalu dikenal sebagai Bandung Berisik I. Di acara ini, lima belas band Ujungberung unjuk gigi, ditambah bintang tamu Insanity dari Jakarta. Hingga kini, Bandung Berisik tetap diusung masyaraat metal Ujungberung selain tiga pergelaran khas Ujungberung lainnya, Death Fest, Rottrevore Death Fest, dan Rebel Fest.

Setelah Bandung Berisik, propaganda dilanjutkan dengan merencanakan sebuah kompilasi band-band Ujungberung sebagai manifestasi atas eksistensi komunitas. Kompilasi tersebut memuat 16 band metal Ujungberung dan bertajuk Ujungberung Rebels. Kompilasi ini dirilis Musica dengan judul Independen Rebelsdengan nilai transaksi 14 juta tahun 1998. Namun demikian, nama Ujungberung Rebels tak lantas pudar. Nama ini kemudian menjadi identitas komunitas musik metal bawahtanah Ujungberung, berdampingan dengan nama Homeless Crew yang merujuk pada gaya hidup musisi Ujungberung yang hidup di jalanan dan bohemian.

Keuntungan kompilasi Independen Rebels kemudian dijadikan modal mendirikan sebuah distro yang menampung hasil kreativitas anak-anak Ujungberung dan Indonesia pada umumnya, oleh Yayat selaku produser. Distro yang lalu berdiri bernama Rebellion, bertempat di jl. Rumah Sakit.

Sementara dinamika rilisan kaset menggila, begitu juga dengan zine dan media. Zine kedua setelah Revograms adalah Ujungberung Update. Mereka yang berada di balik Ujungberung Update adalah Addy Gembel, Amenk, dan Sule. Merekalah yang kemudian membuat istilah tren saat itu: Gogon, singkatan dari Gosip-gosip Underground.

Setelah Ujungberung Update, kemudian lahir Crypt from The Abyssyang diasuh oleh Opick Dead, gitaris Sacrilegious saat itu,Loud n' Freaks yang diasuh oleh Toto, penabuh drum Burgerkill, dan The Evening Sunyang diasuh Dandan sang drummer Jasad. Belakangan, tahun 2000-an, Toto bersinergi dengan Eben membuat zine NuNoise, salah satu zine progresif yang mengkover pergerakan musik termutakhir. Zine lainnya yang fenomenal dan terus bergerak hingga kini adalah Rottrevoreyang diasuh oleh Rio serta Ferly, gitaris Jasad, merupakan media propaganda musik metal. Belakangan, Rottrevore berkembang menjadi perusahaan rekaman khusus musik metal.

(Belakangan, muncul Baby Riots, yakni sekumpulan anak muda yang jadi pasukan tempur metal. Mau tahu kelanjutannya?Tunggu artikel selanjutnya!)

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x