Rizky Leonardo: Komitmen Di Atas Pedal BMX

Cowok kelahiran Batam 18 Agustus 1990 ini mulai jatuh cinta dengan BMX saat usianya masih menginjak 15 tahun. Saking cintanya, Rizky mengaku fokus untuk menapaki karir sebagai freestyler BMX.

"Gue memang sudah komit untuk berada di jalur sepeda. Dan nggak mau diganggu gugat sama yang lain," kata Rizky.

Begitulah. Kecintaannya itu membuat dia terus berlatih hingga akhirnya namanya melambung pada 2007 lewat aksinya di berbagai kejuaraan. Nggak tanggung-tanggung, rider yang dikenal piawai menyuguhkan trik backflip turndown ini berturut-turut menyabet juara I di sekitar 29 event yang diikutinya saat itu.

"Gue waktu masih berada di kelas junior. Saat ikutan lomba pertama kali nggak pernah kalah. Dan nama gue terus menanjak saat umur 18 tahun. Akhirnya gue minta naik ke kelas senior, padahal untuk masuk dalam kelas senior itu harus berusia 20 tahun ke atas. Syukurlah, permintaan gue dikabulkan, dan di sini gue jadi rider paling muda. Untungnya lagi, pertama kali ikut Kejurnas, gue langsung juara I, dari situ nama gue sudah mulai dilirik," papar sulung dari lima bersaudara ini tanpa nada menyombongkan diri.

Berangkat dari prestasi itu, Rizky memberanikan diri ikut kejuaraan berskala internasional di Busan, Korea Selatan. Dan nggak disangka, dia sukses bercokol di peringkat 8 dunia. Melewati 64 peserta dari 32 negara. Dan namanya mulai dikenal di kancah internasional. Meski saat itu dirinya tak didanai khusus oleh negara, Rizky tetap tampil gagah menyandang bendera merah putih di bahunya.

Lalu bagaimana geliatnya saat ini untuk terus bisa membela Sang Garuda di ajang internasional, meski (masih) belum mendapat sokongan dari pemerintah? Baca saja di Hai Magazine Edisi 28, yang terbit tanggal 11-17 Juli 2011.